Punya Kebun Sawit, Bangun Pusat Pembibitan Lele

Rabu 04-11-2020,20:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Ponpes Syaichona Cholil mempunyai Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain). Usaha perkebunan di bidang kelapa sawit dalam mendorong aktivitas perekonomian.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Aktivitas ekonomi pesantren diharapkan mampu menunjang kreativitas para santri. Sekaligus perekonomian pesantren itu sendiri. Lewat aktivitas-aktivitas seperti pemanfaatan teknologi, koperasi, usaha kecil menengah (UKM), perkebunan ataupun perikanan. Tentunya hal tersebut juga akan mendorong roda perekonomian daerah. Seperti yang dilakukan Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil Balikpapan. Dalam mendorong aktivitas perekonomian, ponpes mempunyai Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain). Usaha perkebunan di bidang kelapa sawit yang digagas oleh KH Ali Cholil. Yang merupakan pengasuh serta pendiri pesantren Syaichona Cholil Balikpapan. Konsain didirikan untuk membangun sumber dana bagi lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga sosial. Seperti pondok pesantren, madrasah, masjid, dan ormas-ormas Islam dan badan otonomnya. Kepala Bagian Pendidikan dan Pengajaran Ponpes Syaichona Cholil Moh Zaini menyampaikan, perkebunan sawit tersebut seluas kurang lebih 115 hektare. Yang terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. “Ada banyak pesantren se-Indonesia yang tergabung dalam Konsain, sekretariatnya berada di Balikpapan, dan merupakan gagasan dari beliau (KH Ali Cholil),” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga memiliki kebun hidroponik. Yang dikelola murid SMK Syaichona Cholil, “Ada berbagai macam sayuran dan buah-buahan, seperti tomat, cabai, sawi, dan sebagainya,” lanjutnya. Ada juga sektor perikanan yang rencananya akan mulai berjalan dalam waktu dekat ini. Yang merupakan kerja sama dengan instansi pemerintah. “Sedang dibangun tempat pembibitan ikan lele, yang Insya Allah menjadi terobosan-terobosan ke depannya. Minimal menjadi tempat kegiatan para santri,” ungkapnya. Dipilihnya ikan lele setelah melewati proses pengkajian mendalam. Baik dari sektor perawatan, nilai ekonomi, dan sebagainya. “Ada penawaran ikan nila, mujair dan lele. Tapi setelah dikaji lebih dalam dan dimusyawarahkan maka dipilihlah ikan lele,” paparnya. Sejauh ini ia menilai, peran pemerintah dalam mendorong perekonomian pesantren sudah cukup baik. “Alhamdulillah, sejauh ini mendapat dorongan dari pemerintah, yang sifatnya kerja sama, seperti perikanan tadi itu kan didukung oleh pemerintah,” tutupnya. (ers/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait