BMKG Bekali Nelayan Kaltim Pengetahuan Iklim dan Cuaca Ekstrem

Rabu 04-11-2020,15:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Agar melaut aman dan meningkatkan produktivitas nelayan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) di Balikpapan, Rabu (4/11/2020).

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan mengungkapkan, SLCN merupakan program BMKG. Tujuannya berbagi ilmu pengetahuan ke nelayan dan penyuluh perikanan terkait pelayanan informasi meteorologi maritim. "Informasi atau pengetahuan yang diperoleh untuk mengetahui bagaimana cuaca sebelum melaut. Harapannya kegiatan melaut aman dan lancar," kata Taufik Gunawan saat memberikan sambutan membuka SLCN di Hotel Platinum Balikpapan. Selain itu, memberikan pengetahuan kepada nelayan dan penyuluh perikanan terkait iklim dan kemampuan antisipasi dampak gejala iklim ekstrem terhadap kegiatan perikanan. "Dengan mengetahui cuaca, nelayan sudah bisa mengantisipasi. Karena dalam SLCN akan diberikan pemahaman mengenai situasi laut, cuaca gelombang," ucapnya. Adapun peserta yang ikut penyuluh perikanan dan nelayan dari wilayah Kalimantan Timur. Seperti Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Program ini rutin diselenggarakan BMKG. Dari peserta yang ikut diharapkan bisa menjadi pionir untuk menyosialisasikan ke lainnya. Dengan grup yang dibuat oleh kelompok nelayan maupun penyuluh. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan melalui SLCN dapat meningkatkan produktivitas nelayan, dan selamat, aman melaut. Khususnya saat akan menangkap ikan ataupun budidaya. "Pengetahuan yang diberikan juga bukan hanya gelombang laut serta cuaca. Tetapi di mana ikan itu kumpul," sebutnya. Ketika sebelum melaut mengetahui cuaca menurutnya, nelayan bisa mempersiapkan logisitik, mempersiapkan bahan bakarnya dan lainnya. "Itu semuanya dapat dibantu dengan mengetahui informasi atau kondisi gelombang laut tiga hari ke depan," ujarnya. Sekolah cuaca yang diselenggarakan selama tiga hari ini dapat meningkatkan diseminasi layanan informasi meteorologi maritim kepada penyuluh. Selain itu, meningkatkan produktivitas nelayan baik tangkap dan budidaya. "Sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan ketahanan pangan," imbuh Guswanto. Dalam kesempatan tersebutm Pemerintah Kota Balikpapan menilai sekolah lapang cuaca bagi nelayan sangat penting. Asisten II Pemerintah Kota Balikpapan, Syaiful Bahri mengatakan menjadi penting karena upaya untuk tetap memberdayakan nelayan yang turut merasakan dampak pandemi. "Nelayan perlu mendapatkan pemahaman terkait pemanfaatan informasi cuaca dan iklim secara efektif dalam mendukung kegiatan perikanan," katanya saat membuka kegiatan SLCN mewakili Wali Kota Balikpapan. Produktivitas nelayan sangat penting. Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap hasil laut cukup tinggi. Ia menyebut, kebutuhan hasil laut Balikpapan sendiri per tahunnya mencapai 16 ribu ton. "Yang dapat dipenuhi oleh nelayan lokal hanya sekitar 14 persennya saja," ujarnya. Syaiful menambahkan besarnya potensi hasil laut harus digali karena Balikpapan terletak di daerah pesisir. Sehingga harus mampu menggali hasil laut sebagai salah satu tumpuan perekonomian daerah. "Mindset bahwa nelayan identik dengan kemiskinan harus bisa diubah. Nelayan juga bisa sejahtera bahkan berkontribusi besar bagi perekonomian daerah," tutupnya. (fey/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait