Pantai Balikpapan Diduga Tercemar, DLH Ambil Sampel Air

Kamis 29-10-2020,17:08 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pencemaran terhadap pantai kembali terjadi. Kali ini lokasinya di belakang Seaview, bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia dan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).

Pencemaran diduga minyak ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing bernama Senin. Ia melihat air laut berwarna kuning pekat dan beberapa ikan kecil mati mengambang. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Suryanto mengaku baru mengetahui adanya tumpahan diduga minyak tersebut. "Baru tahu saya. Yang pasti kami coba akan cek dulu di sana dan mengambil sampel dulu," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (29/10/2020). Lanjut Suryanto, usai pengambilan sampel, pihaknya akan mencari asal cairan tersebut dari mana. Namun ia menduga, jika cairan yang diduga minyak tersebut tidak banyak, bisa berasal dari daratan atau sungai sekitar. "Kalau air pasang, bisa saja dari laut, tapi kalau surut, ya mungkin dari sungai," jelasnya. Suryanto pun memastikan,  pada Kamis sore ini pun DLH akan menurunkan tim untuk mengambil sampel. Sampel itu nantinya akan diuji laboratorium untuk mengetahui kadar dan jenis kandungan. "Kami cari tahu sumbernya. Sampel yang pasti diambil dulu kan sore ini baru nanti diperiksa. Kalau jenis nabati, bisa saja minyak goreng bekas atau jelantah," tegasnya. Sampel yang diambil akan diserahkan ke Pertamina untuk diuji laboratorium. "Kami selalu kirimkan dan bisa saja nanti Pertamina uji sampelnya di Bogor," tambahnya. Sejatinya, pelaku pencemaran dapat dijerat sanksi. Namun sejauh ini belum pernah terungkap. Sementara telah beberapa kali pantai Balikpapan tercemar limbah minyak. "Kami sudah usulkan supaya sepanjang bibir pantai dipasang CCTV (kamera pengawas) supaya kelihatan asal cemaran, juga pelakunya," jelasnya. Garis pantai di Balikpapan sepanjang 66 kilometer. Butuh anggaran sangat besar bila dipasang kamera pengawas. Hanya saja pengadaan alat itu masih berupa usulan. "Masih saran, kan bisa juga dimanfaatkan dalam program tata ruang. Setiap warga yang membangun, bisa terlihat," tutupnya. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait