Kubar, nomorsatukaltim.com – Pemkab Kutai Barat (Kubar) sebelumnya menjanjikan akan memberi bantuan daerah. Berupa paket data kepada peserta didik dan pengajar. Yang sedianya bisa meringankan beban orang tua siswa. Karena selama pandemi, metode belajar mengajar diganti menjadi daring.
Tapi hingga kini bantuan itu belum juga disalurkan. Usut punya usut, rupanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar masih meraba-raba. Agar tidak salah langkah berujung penyelewengan anggaran daerah.
Pasalnya semua siswa dan guru sudah mendapat paket data gratis dari Kemendikbud. Yang kemudian jadi kehati-hatian, apakah boleh dibantu lagi dari daerah. Karena potensi bantuan ganda.
“Bukan tidak mau disalurkan. Disdikbud Kubar masih berkoordinasi dengan Disdikbud Provinsi Kaltim dan Kemendikbud RI. Karena kawatir terjadi ganda dalam penyaluran bantuan di daerah,” Kepala Disdik Kubar, Silvanus Ngampun didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (PPD) Disdikbud Kubar, Yakobus Yamon.
Pemkab Kubar sebelumnya sudah menyediakan anggarakan sebesar Rp 400 juta. Khusus untuk bantuan paket data ini. Tapi karena sudah ada bantuan dari pusat. Maka direalisasikan atau tidaknya, masih menunggu hasil koordinasi dengan Pemprov dan Kemendikbud RI dulu.
“Dalam waktu secepatnya Disdikbud akan berkoordinasi dan komunikasi dengan Pejabat sementara (Pjs) Bupati Kubar, HM Syirajudin,” tukas Yamon.
“Kami pastikan dalam waktu dekat ada keputusannya. Apakah disalurkan atau tidak. Karena memang sudah ada bantuan pulsa data dari Kemendikbud RI,” urainya.
Jika memang direstui untuk menyalurkan bantuan paket data. Mekanisme penyalurannya juga akan dipastikan secara detail. Agar tidak salah langkah.
“Jangan sampai dianggap tumpang tindih atau dobel. Yang nanti menyebabkan sebuah kekeliruan saat audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” pungkas Yamon.(imy/ava)