Cegah Penyakit TB, Diskes Kukar Sosialisasikan Lapak Madunya TB

Rabu 28-10-2020,15:41 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Kukar, nomorsatukaltim.com – Selain menghadapi kasus COVID-19 yang menyebar dengan cepat, penyakit menular lainnya salah satunya tuberkulosis atau TB pun perlu diwaspadai.

Pasalnya dalam pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar sendiri, dari triwulan pertama sampai triwulan ketiga masih berada di 29,32 persen. Sementara target dalam satu tahun ada 5.372 orang yang harus dicapai dan dibagi ke 32 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan. Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Kukar, Imam Pranawa Utama mengatakan, pada pertengahan Oktober 2020, pihaknya tengah melakukan sosialisasi Lapak Madunya TB secara virtual kepada tenaga puskesmas. “Layanan Informasi dan Pengaduan Proaktif Masyarakat Peduli Penyakit TB atau disingkat Lapak Madunya TB menjadi program kita untuk meningkatkan pelayanan kita yang masih rendah. Nantinya dari tenaga puskesmas bisa menyosialisasikan kepada warga sekitar,” katanya. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sri Suharti menambahkan, Lapak Madunya TB ini secara teknis di lapangan akan menjemput pasien yang memiliki gejala tuberkulosis. “Nanti teman-teman di Diskes akan menerima laporan itu dan akan ditanyakan kembali seperti alamatnya di mana. Misalnya ia di Kelurahan Rapak Mahang, maka petugas puskesmas Rapak Mahang akan mendatangi alamat tersebut untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya. Wanita yang akrab disapa Sri menjelaskan, ada delapan keluhan dari penyakit TB ini. Yyaitu batuk terus menurus selama dua minggu atau lebih, batuk bercampur darah, sesak napas dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, lemas, demam atau meriang berkepanjangan, dan berkeringat di malam hari. “Seandainya di lingkungan mereka dapat menemukan delapan gejala TB tersebut, mereka tidak perlu datang ke puskesmas tetapi cukup menghubungi call center atau melalui via WA (WhatsApp) dan mengisi di google forms,” jelasnya. Ia pun berharap dengan inovasi ini dapat meningkatkan pelayanan dan kesadaran kepada masyarakat. Dimulai dari lingkungan sekitar hingga keluarga masing-masing. (adv/tor/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait