Sapi Lokal Minim

Senin 26-10-2020,15:57 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Kebutuhan daging sapi di Kalimantan Utara (Kaltara), masih banyak disuplai dari luar daerah. Misal, Palu, Parepare, Samarinda, dan Berau.

Menurut Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi, dengan target Kaltara menjadi swasembada daging pada 2026 mendatang, maka persoalan daging sapi lokal yang belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, harus segera disikapi. Karena selain meningkatkan ketahanan pangan daerah, kata Teguh, peningkatan terpenuhinya daging sapi lokal, juga penting untuk stabilisasi harga di pasaran. “Banyaknya sapi luar daerah yang mendominasi pasar menyebabkan ketersediaan daging sapi mencapai 34,4 ton setiap minggu. Sementara, permintaan masih di angka 14,2 ton,” ujarnya, pekan lalu. Teguh menjelaskan, salah satu strategi utama untuk mencapai target dominasi sapi lokal di pasaran, yakni melalui percepatan peningkatan populasi ternak. Yaitu melalui Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan). Nantinya, program Sikomandan akan dimulai dari inseminasi buatan dan intensifikasi kawin alam. Pemprov Kaltara, kata Teguh, akan berupaya meningkatkan populasi sapi lokal melalui cara-cara tersebut. Teguh menyadari jika keterlibatan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyukseskan target swasembada daging sapi. Dari data yang diberikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, tercatat selama 2020 ini sudah ada 46 sapi bantuan sebagai wujud dukungan kepada para peternak. "Total bantuan ternak yang diberikan ada 46 ekor. Di Bulungan ada 15 ekor dan di Nunukan 31 ekor. Khusus yang di Bulungan ini, tepatnya di Desa Pejalin, terdiri dari 1 ekor sapi jantan dan 14-nya betina," ujar Teguh. Lanjut dia, bantuan sapi nantinya akan menjadi akseptor inseminasi buatan dan kawin alam. Secara teknis, ada petugas yang nantinya melakukan pemantauan dan pengawasan langsung di lapangan. Teguh berharap penerima bantuan bisa melakukan pemeliharaan dan pembudidayaan sapi sebaik mungkin. Dengan mengikuti bimbingan petugas. Mulai dari menjaga kecukupan pakan berkualitas, perkandangan yang baik, dan sistem perwakilan yang tepat. "Harapan saya bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Semoga selain mendukung swasembada daging sapi, juga bisa menyejahterakan peternaknya," ujarnya. Sementara itu, Kepala DPKP Kaltara, Wahyuni Nuzband mengatakan, untuk mengurangi ketergantungan sapi dari luar daerah, maka pihaknya memberikan bantuan bibit sapi yang merupakan tindak lanjut usulan yang disampaikan kelompok tani. "Ini sangat penting dan memang harus segera dilakukan sejak saat ini pengembangan sapi lokal. Kalau tidak, Kaltara pasti akan terus bergantung dengan daerah luar,” ujarnya. Dia mengatakan, bantuan yang diberikan berasal dari jenis sapi bali. Jenis ini dinilai cocok untuk dibudidayakan dengan mempertimbangkan kondisi wilayah Kaltara. "Sapi bali ini merupakan ternak yang tepat dan terbaik untuk dibudidayakan di sini. Selain adaptasinya lebih mudah, sapi ini lebih cepat berkembang biak. Karakteristik rasa dagingnya juga disukai masyarakat," ujarnya. *
Tags :
Kategori :

Terkait