Fransiska Diautopsi

Jumat 23-10-2020,09:46 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Wanita yang diduga menjadi korban pembunuhan adalah Fransiska (25) warga Jalan H Isa III. Untuk kepentingan penyelidikan, jenazahnya diautopsi. Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Rido Doly Kristian mengatakan, sebelumnya wanita tersebut sudah dilakukan visum, namun hasilnya belum keluar. Dan, untuk mengetahui lebih pasti penyebab kematiannya, tindakan autopsi pun dilakukan. “Ini harus dilakukan sebagai tindakan lanjut dari pemeriksaan jenazah. Dan memang sudah mendapat izin dari keluarganya untuk autopsi,” ungkapnya kepada Disway Berau, saat dihubungi sekira pukul 19.23 Wita, Kamis (22/10). Lanjutnya, dengan autopsi akan lebih mudah mengetahui penyebab kematian korban.“Apakah ada bekas kekerasan? Dan di mana saja yang terkena benturan maupun penyebab lainnya,” jelasnya. Rido menyebut, telah memanggil suami Fransiska untuk dimintai keterangan. Berdasarkan keterangan suami korban, Fransiska berdomisili di Jalan H Isa III. Dalam satu rumah dihuni bersama suami dan anaknya. Fransiska diketahui memiliki seorang bayi. Yang diperkirakan berusia 10 bulan. Selain itu, sehari sebelumnya Selasa (20/10) sekira pukul 20.30 Wita, Fransiska meminta izin untuk bekerja kepada suami. “Dia izin ke suaminya mau kerja. Tapi sampai pagi tidak pulang,” katanya. Selain melakukan pemeriksaan kepada suami korban. Pihaknya meminta keterangan kerabat dan rekan kerja korban. Dari keterangan yang diperolehnya, Fransiska berkerja di salah satu kafe. Walaupun berdomisili di Berau, korban masih tercatat sebagai warga Pulau Jawa.“KTP-nya bukan Berau,” katanya. “Kami masih terus lakukan penyelidikan. Dan jika ada perkembangan, maka akan kami informasikan,” pungkasnya. Hingga pukul 19.55 Wita, AKP Rido Doli Kristian masih berada di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Abdul Rivai, bersama dokter forensik melakukan autopsi. Diberitakan sebelumnya, wanita yang belum diketahui identitasnya, ditemukan tewas mengenaskan. Tanpa menggunakan celana dan wajah diisolasi serta tangan diikat tali. Mayat ditemukan di Bumi Perkemahan Mayang Mangurai. Tepatnya di kandang buaya, sekira pukul 17.12 Wita oleh Kepala Kampung Tepian Buah, Surya Emi, Rabu (21/10). Berdasarkan keterangan Surya Emi, yang pertama kali melihat jasad itu adalah anak bungsunya. Yakni, Budi. Kemudian, Budi melaporkan temuan itu kepada kakaknya, Tio. Melihat wanita muda tewas, kedua anaknya langsung menghampirinya. Dengan wajah pucat dan rasa takut, kedua anaknya mengungkapkan apa yang telah dilihatnya. Setelah mendapat laporan itu, Emi langsung menghubungi petugas Polsek Segah. Dikatakannya, menghubungi Polsek Segah karena tidak mengetahui nomor petugas di Polsek Teluk Bayur. “Setelah itu, saya bilang mau pulang. Tapi petugas Polsek Segah bilang jangan pulang dulu. Sampai polisi datang,” ujarnya kepada Disway Berau, melalui sambungan telepon. Emi menjelaskan, saat ditemukan, wanita sudah tak bernyawa. Dirinya menduga wanita itu adalah korban pembunuhan. Dan diangkut menggunakan mobil. “Soalnya saya ada lihat bekas ban mobil. Sepertinya wanita itu dibuang saat hujan,” katanya. Tidak tanggung-tanggung, posisi mayat yang berada di kolam buaya itu, kepalanya masuk ke dalam air kolam. Diakuinya, mayat tak menimbulkan bau busuk. “Bedasarkan yang kami lihat di lapangan seperti itu,” ungkapnya. Sementara itu, Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Datu Hasbi yang ikut mengevakuasi jasad, mencurigai bahwa wanita itu adalah korban pembunuhan. “Besar kemungkinannya seperti itu. Karena kondisinya sangat mengenaskan,” katanya. Dia menyebut tak bisa memberikan keterangan banyak. Dan saat ini kasus itu telah ditangani Polres Berau untuk diselidiki. Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Rido Doly Kristian menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Nanti kami informasikan lebih lanjut,” pungkasnya.*/fst/app    

Tags :
Kategori :

Terkait