Mimpi Kementan IKN Mandiri Pangan, Mulai Direalisasikan Tahun Ini

Sabtu 31-08-2019,22:27 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama Gubernur Kaltim Isran Noor dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto (kanan). (Ariyansah/Disway Kaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Mimpi besar Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan ibu kota negara (IKN) baru mandiri pangan. Akan segera direalisasikan tahun ini.

"Pertama, tim turun ke lapangan. Kemudian kita petakan. Kita bentuk cluster. Setelah itu turun tim lagi, kita bangun pembibitan di Kaltim. Jangan di Semarang, Sulsel (Sulawesi Selatan), Malang, Surabaya agar biaya bisa ditekan sampai 50 persen. Kita bangun pembibitan di Kaltim. Kita mulai tahun ini," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Jumat (30/8/2019) malam.

Dijelaskan Amran, pembentukan cluster untuk mengatur komoditas yang akan dipasok ke IKN.

"Di Kaltim, kita buat cluster. Kabupaten mana yang mensuplai ayam. Kabupaten mana yang suplai daging sapi. Kemudian misalnya kabupaten A suplai bawang merah. Sehingga kebutuhan pangan IKN dipenuhi masyarakat setempat (Kaltim)," jelasnya.

Sementara pembibitan pangan yang dimaksud Amran. Adalah jenis hortikultura. Menurutnya, tanaman hortikultura cocok di tanah Kaltim.

"Jadi ahli kami sudah turun. Kalau hortikultura cocok. Untuk SDM (Sumber Daya Manusia), kita siapkan pelatihan. Kita latih masyarakat setempat," jelasnya.

Sementara terkait kondisi Kaltim yang komoditas berasnya kurang. Hingga 60 ribu ton. Bukanlah masalah serius.

"Tinggal beras yang minus 60 ribu ton. Itu setara 10 ribu hektare lahan. Dengan Pak Gubernur kita sudah diskusi. Ada lahan sampai 50 ribu hektare. Jadi itu (persoalan) selesai," lanjutnya.

Sebagai solusi terhadap kondisi tanah di Kaltim dan Kalimantan. Yang berbeda dengan kesuburan tanah di Pulau Jawa. Amran menyebut juga bukan masalah.

Nantinya, pihaknya menyiapkan bibit yang akan menyesuaikan dengan lahan rawa di Kalimantan.

"Kita membuat bibit yang bisa menyesuaikan dengan lahan rawa. Bukan rawanya menyesuaikan bibit. Kita temukan bibit inpara 2, inpara 3. Ini yang cocok. Produksinya 6 ton per hektare. Bahkan ada yang 7-8 ton per hektare. Kemudian masalah tingkat keasaman air, ini kita water manajemen. Menormalkan pH-nya," terangnya.

Kementan juga telah memetakan 12 kabupaten tersebar di Kalimantan. Itu yang potensi sebagai penyangga pangan IKN baru. Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar). (sah/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait