Kepala Bappeda Kutim Dirawat di Tenda, RSUD AM Parikesit Belum Beri Penjelasan Detail

Senin 05-10-2020,18:29 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kutim-Kukar, nomorsatukaltim.com – Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, Edward Azran, jadi perbincangan hangat.

Pasalnya beredar sebuah foto diduga dirinya sedang terbaring lemah di atas ranjang perawatan. Walau tampak alat medis yang menempel ditubuhnya lengkap. Yang mengherankan adalah karena ia dirawat di dalam sebuah tenda besar. Bukan di dalam ruangan isolasi di rumah sakit.

Perihal keberadaan Edward. Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal membenarkan bahwa Edward sedang menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang.

Edward diketahui positif COVID-19 pada 1 Oktober lalu. Saat terkonfirmasi terpapar, ia sedang berada di rumahnya, di Tenggarong. Karenanya Edward tidak dirawat di Sangatta. Melainkan di Kukar. Untuk mendapat penanganan cepat dan terdekat.

Dikabarkan Edward sedang dalam kondisi tubuh yang sangat drop. Padahal ketika awal terkonfirmasi, ia tergolong OTG.

"Saya hanya dapat info saat ini kondisi beliau sudah ada keluhan. Seperti batuk dan sesak nafas," ungkap Bahrani, Senin (5/10/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal memberikan keterangan kepada awak media mengenai kondisi Edward Azran. (Hafidz/ Nomor Satu Kaltim)

Hanya itu informasi terbaru yang didapat Bahrani. Orang paling tahu soal perkembangan COVID-19 di Kutim. Mengenai seberapa parah kondisi Edward, Bahrani enggan berspekulasi. Lantaran informasi yang ia dapat juga sekedarnya saja.

"Memang untuk Pak Edward ini saya tidak begitu mengikuti. Karena dirawat jauh dan tidak banyak dapat keterangan," bebernya.

"Berbeda dengan Pak Uce (Cawabup) yang dirawat di sini (Sangatta). Saya mudah kontrol dan bisa langsung hubungi dokter yang menangani," tutupnya.

*

RUMAH SAKIT ENGGAN KOMENTAR BANYAK

Nomor Satu Kaltim coba menelusuri kondisi terakhir Edward. Wakil Direktur RSUD AM Parikesit Kukar Mauritz Silalahi, saat dikonfirmasi. Enggan berkomentar lebih jauh. Tidak membenarkan dan juga tidak membantah. Karena ini menyangkut identitas pasien. Sehingga harus melalui persetujuan keluarga.

"Bukan, itukan privasi pasien, harus persetujuan keluarga," ujarnya ramah.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD AM Parikesit, Martina Yulianti. Hanya memberi informasi seuprit. Hanya soal keberadaan Edward yang ia konfirmasi.

"Iya (benar dirawat)," ujar Martina singkat. Melalui pesan WhatsApp.

Tags :
Kategori :

Terkait