Obat Trump

Senin 05-10-2020,08:00 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Media memang tidak puas dengan tingkat keterbukaan informasi di Gedung Putih. Misalnya soal apakah Trump sudah mendapat bantuan oksigen. Berapa suhu badannya.

Bahkan berita bahwa Trump terkena Covid bukan Gedung Putih yang pertama membukanya. Melainkan kantor berita Bloomberg.

Media di Amerika pun sulit mencari komentar soal obat baru itu. Statusnya yang masih belum diproduksi secara komersial membuat banyak rahasia masih disembunyikan. Yang jelas obat itu berupa ramuan beberapa obat. Ini mirip dengan teknik yang ditempuh oleh Dr. dr. Purwati, ahli stem cell dari Universitas Airlangga. Yang bekerja sama dengan TNI-AD dan BIN itu. Yang dihebohkan itu.

Yang jelas Sean Conley, dokter kepresidenan Trump, sudah menjelaskan bahwa dosis yang diberikan adalah 8 mg. Di samping itu, dokter juga memberikan obat pendukung:  zinc, vitamin D, aspirin, melatonin, dan obat heartburn untuk membantu melawan Covid-19.

Bahkan Jumat malam, beberapa jam setelah diberi obat baru itu, dokter masih memberikan obat yang biasa diberikan untuk penderita kelas menengah —bukan kelas ringan. Yakni obat remdesivir produksi Gilead Sciences. Obat ini statusnya juga uji klinis.

Malam itu, Trump diberi remdesivir untuk pemakaian lima hari.
Mengapa? Apakah obat baru yang diberikan sebelumnya menimbulkan efek samping yang nyata? Lalu diberi remdesivir dan diterbangkan ke rumah sakit militer?

Sebelum ada berita pemberian remdesivir, perusahaan obat baru itu dinilai benar-benar hoki. Selasa penemuan obat baru itu diumumkan, Jumat dapat sasaran uji coba seorang presiden Amerika.

Regeneron dalam pengumumannya Selasa lalu menjanjikan hasil yang baik terkait dengan monoclonal antibodies —yakni obat yang bisa menghasilkan antibodi yang serupa dengan antibodi alami manusia.

Yakni ketika tubuh mendeteksi adanya infeksi, obat itu bisa membuat protein yang disebut antibodp untuk menyerang virus.
Itu berdasarkan uji coba kepada 275 pasien Covid yang tidak masuk rumah sakit. Ini juga mirip dengan teknik ujicoba yang dilakukan Unair.

Menurut ujicoba itu regeneron cocktail bisa menurunkan jumlah virus pada pasien. Juga bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19.

George D. Yancopoulos, Regenerons chief scientific, mengatakan, hasil yang paling hebat dari obat itu adalah ketika diberikan kepada pasien yang respons antibodinya belum siap.

Betapa hoki perusahaan obat itu. Juga para penelitinya. Apalagi kalau Trump benar-benar bisa sembuh —meskipun belum tentu sembuhnya karena itu: persetujuan badan pengawas obat pun pasti akan didorong untuk segera menyetujuinya.

Maka lupakan obat malaria, injeksi disinfektan, sinar ultraviolet, hydrochloroquine dan apa pun yang pernah disebut Trump dulu.

Trump ‘menemukan sendiri obat Covid-19: regeneron cocktail. Meski kemudian kok harus disusul dengan remdesivir.(*)

sumber: disway.id

Tags :
Kategori :

Terkait