Feri menilai, hajatan politik ini tak harus dipaksakan dan tidak sebanding dengan keselamatan serta bila terjadi hilangnya nyawa manusia. Dengan kata lain ‘tak ada suara, seharga nyawa’.
“Keselamatan pemilih menjadi prioritas tertinggi dan yang harus diutamakan daripada memaksakan pilkada di tengah pandemi. Angka positif COVID-19 juga terus meningkat. Bukan tidak mungkin klaster pilkada akan terjadi,” imbuh Ikhsan. (trt/qn)