Samarinda, nomorsatukaltim.com – Nggiring Puthu Mahesa namanya, pria kelahiran 21 tahun lalu ini terus mengasah beberapa teknik pukulan dasar dalam latihan jelang PON Papua.
Ia bertekad akan membawa pulang medali dalam ajang empat tahunan itu.
Atlet muay thai Kelas 67 kg itu mengakui. Penundaan akibat pandemi ini membuat dirinya dapat dengan leluasa mempersiapkan kondisi tubuhnya. Dengan terus melakukan aktivitas latihan dan menambahkan porsi beban.
Mulai dari latihan Jab dan Straight, mendengkul dan tendangan. Tak ketinggalan uji mental bertanding dan pola makan bergizi. Dia meyakini, para atlet dari Propinsi lain juga melakukan hal yang sama. Karena prestasi pada ajang tersebut akan menjadi tolak ukur kemampuan peserta atlet dalam mengukir prestasi ke depan. Tentu saja dia juga berharap dapat menjadi atlet nasional.
Bagaimanapun, untuk mencapai tujuan tersebut harus diimbangi dengan proses latihan yang panjang. Dia menuturkan, menjadi atlet olah raga muay thai itu telah ia gemari sejak kecil.
“Dari kecil saya suka dengan olah raga bela diri ini, saya percaya dengan kemampuan pukulan saya. Ya, pukulan merupakan titik dominan yang saya miliki,” tuturnya mantap.
Sedianya, PON Papua bakal di gelar pada Oktober – November 2020 bulan depan. Namun akibat pandemi virus corona. Pagelaran akbar nasional tersebut resmi ditunda dan akan di gelar tahun depan.
Terpisah. Tomo, pelatih Nggiring Puthu Mahesa mengatakan. Dia bersama teman-teman atlet muaythai lainya terus melakukan persiapan menghadapi laga PON Papua. Gelaran Akbar bagi para atlet itu harus dapat dimaksimalkan dengan prestasi tertinggi.
“Kita kudu targetkan dengan prestasi terbaik, karena hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan olahraga Kaltim secara keseluruhan,” pungkasnya.
Baca juga: Sepatu Roda Balikpapan Maksimalkan Latihan Ringan
Adapun, cabor muay thai kaltim sendiri akan mengirimkan 12 atletnya. Terdiri sembilan atlet putra dan tiga putri. (frd/ava)