Sudah Tersedia di 60 Kampung

Rabu 23-09-2020,09:39 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Salah satu KPM yang menerima kartu sembako dari Dinas Sosial berbelanja di e-warung.

Tanjung Redeb, Disway - Program kartu sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Berau telah didistribusikan.

Bantuan kartu sembako tersebut digunakan untuk penarikan atau pembelian kebutuhan di warung elektronik (e-warung). Di Berau, e-warung sudah tersedia di 60 kampung. Tersisa 40 kampung yang belum.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Dinsos Berau, Marwati mengatakan, belum meratanya e-warung di seluruh kampung, karena jaringan yang belum memadai. Sebab penggunaan kartu sembako transaksinya non-tunai.

Selain itu, katanya, pihak bank yang bekerja sama, memiliki kriteria untuk pemasangan alat di e-warung. Ada syarat minimal jumlah penduduk penerima kartu sembako di kampung tersebut.

“Misalkan di satu kampung hanya ada 8 orang yang menerima kartu sembako, pihak bank juga tidak bisa memasang alat. Karena ada kriteria," jelasnya kepada Disway Berau,Selasa (22/9).

Ada juga, tambah Marwati, pihak warung belum bersedia untuk menjadi e-warung.

Sebab belum menyediakan komoditi sesuai dengan persyaratan kebutuhan kartu sembako.

Marwati menjelaskan, untuk perkampungan yang tidak memiliki e-warung, bisa ke kampung terdekat. "Contohnya di Segah bisa melayani perkampungan yang jauh, sebab e-warung tersedia di Long Laay," ujarnya.

Mengantisipasi kesulitan minimnya e-warung, penerima diberi kelonggaran. Penerima kartu sembako sesuai arahan Kementerian Sosial (Kemensos), saldo Rp 200 ribu harus dihabiskan dalam satu

bulan. Oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jika tidak saldo tersebut dapat ditarik kembali.

"Namun diberi kebijakan saldo boleh sampai 3 bulan. Untuk meringankan kampung atau desa yang jauh. Tapi tidak boleh lebih dari 3 bulan." katanya.

Data di Dinas Sosial Berau, penerima kartu sembako di Bumi Batiwakkal saat ini sebanyak 5.017. Meningkat dari sebelumnya yang hanya 4.720.

Marwati mengatakan, peningkatan tersebut karena perluasan program di masa pandemik COVID-19.

"Sehingga masyarakat yang awalnya masuk dalam kategori rentan miskin, terkoreksi ekonominya di masa pandemik. Sehingga tercatat sebagai penerima kartu sembako.

Tags :
Kategori :

Terkait