Sekolah Lapang Tambak, 6 Bulan Belajar Budidaya Bandeng dan Udang Windu

Minggu 25-08-2019,12:41 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Penanaman mangrove usai seremoni. Sangatta, DiswayKaltim.com - Kelompok budidaya perikanan Coalindo Persada, Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang bekerjasama dengan PT Indexim Coalindo membuat gebrakan baru guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk kali pertama di Indonesia pada 2019 para penggagas mengadakan sekolah lapang tambak budidaya ikan bandeng dan udang windu. Kegiatan berlangsung di Pantai Najwa berbatasan dengan Pantai Jepu-Jepu, Kecamatan Kaliorang, Kutim. Acara dimulai pada Agustus hingga Desember 2019, berlangsung selama 6 bulan mendatang. Kegiatan dibuka langsung Sekda Kutim Irawansyah mewakili Bupati Kutim Ismunandar. Ketua Kelompok Perikanan Coalindo Persada (PCP) Johar mengatakan, sekolah ini pertama kali digagas langsung oleh masyarakat Selangkau, yang didukung oleh perusahaan. Ada 60 orang yang ikut dalam sekolah ini. Berbagai kegiatan dalam pelatihan sekolah lapang tambak tersebut. Di antaranya, pengolahan lahan, pembuatan bibit alami hingga menyipanan, tabur benih, pelatihan pembuatan pakan, pengurusan praktek izin rumah tangga (PIRT), hingga pelatihan pengolahan hasil perikanan kelas kuliner. Seperti, pembuatan abon ikan, nugget bandeng, bandeng presto, stick ikan, stick udang, sari buah mangrove (es krim), kerupuk ikan dan udang, dan ikan asin. "Harapan kami agar pelatihan ini diikuti sampai selesai. Sehingga ilmu yang didapat lebih maksimal," harap Johar. Johar menambahkan, hasil dari sekolah ini para peserta bisa mengelola luasan tambak mencapai 85 hektare yang siap digarap. “Ada bantuan ekskavator dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KLP). Ditargetkan Selangkau bisa menjadi desa mandiri. Lewat pengelolaan tambak ini juga bisa menjadi sektor pariwisata dan perikanan sebagai langkah awal. Saya berharap kontribusi Indexim terus bersinergi tidak hanya hari ini melainkan berkelanjutan,” paparnya. Sementara Yakobus Stepanus Kepala Departemen CSR Indexim menuturkan jika ke depannya Desa Selangkau bisa menjadi lokasi percontohan pengelolaan ikan bandeng dan mangrove. "Selangkau bisa jadi percontohan desa lain. Kami harap ikuti pelatihan sebaik mungkin. Apalagi ini permintaan masyarakat. Makanya kami fasilitasi. Ditambah narasumber yang mengawal selama 6 bulan itu langsung dari pusat," katanya. Pasca pelatihan ini, dirinya berharap agar masyarakat di Desa Selangkau dapat mandiri dan sejahtera. "Bisa menghasilkan produk. Pakan ikan juga. Bagaimana mengelola tambak. Hasilnya masyarakat mandiri, hasil diolah sendiri. Mandiri," kata dia. Terpisah Sekda Kutim Irawansyah memberikan apresiasi dalam pada kegiatan tersebut. Ini perdana dilakukan di Kutim. "Ini luar biasa. Kami berikan apresiasi. Apresiasi buat perusahaan dan masyarakat. Banyak potensi di Kaliorang yang dapat dikelola dengan baik. Diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Kami sangat apresiasi karena mau memanfaatkan potensi yang ada," katanya. Sekda meminta agar semua peserta dapat mengikuti semua kegiatan tersebut. "Belajar baik-baik, sehingga ilmunya yang didapat bisa direalisasikan dengan baik. Niatnya di luruskan," pesan dia. (adv/oke/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait