Balikpapan, DiswayKaltim.com - Musibah kebakaran yang dialami oleh KM Santika Nusantara pada Kamis (22/8/2019) sekira pukul 17.30 Wita di perairan Masalembu, rupanya telah memakan korban hingga meninggal dunia.
Kepala Cabang PT Jembatan Nusantara Balikpapan, Anto Mei Suryono mengatakan, diketahuinya jika terdapat korban jiwa hingga meninggal dunia ini setelah para penumpang dan anak buah kapal (ABK) yang dievakuasi ke pulau Masalembu terkumpul.
Para penumpang dan ABK yang berhasil diselamatkan ke pulau Masalembu oleh para nelayan ini berjumlah 55 orang, namun 3 diantaranya meninggal dunia.
"Penyebabnya hingga kini belum bisa diketahui," ujar Anto saat ditemui dikantornya yang berada di kawasan ruko Pasar Klandasan, Sabtu (24/8/2019).
Adapun data korban meninggal dunia yang dibeberkan oleh Anto Mei adalah, Aspani (42) sebagai sopir truk warga Kabupaten Batu Malang, Bekti Tri (36) sebagai ABK kapal warga Klaten, Jawa Tengah, dan satu jasad pria tanpa identitas.
"Informasi dari Puskesmas Masalembu hari Jumat (23/8/ 2019) pukul 16.05 telah mengevakuasi tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki," terangnya.
Lanjutnya, hingga pukul 00.10 Wita dini hari tadi, penumpang dan ABK yang berada di kapal DLU yang berhasil mengevakuasi sebanyak 67 orang telah bersandar di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sedangkan ada pukul 04.40 Wita penumpang dan ABK yang dievakuasi dari Kali Anget, Madura, juga telah bersandar.
"Para korban penumpang dan ABK yang dari dua titik dini hari tadi telah sandar di Surabaya. Tinggal yang dari Masalembu," ujarnya.
Saat disinggung berapa jumlah penumpang dan ABK yang terdapat di dalam KM Santika Nusantara dan kemana saja dievakuasi, Anto Mei menjelaskan jika keseluruhan jumlah jiwa yang terdapat di kapal naas tersebut berjumlah 289 orang.
"Total berdasarkan laporan dari sana (Surabaya) ada 289 jiwa. Mereka dievakuasi ke 3 titik. Ke Masalembu, Kali Anget dan KM milik DLU," jelasnya.
Seperti diketahui, KM Santika Nusantara milik oprator PT Jembatan Nusantara keberadaanya masih diperairan Masalembu, dengan jarak tempuh 11 jam dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal tersebut belum bisa ditarik ke Surabaya lantaran masih menunggu tim Basarnas kota Surabaya. (K/bom/dah)