Pariwisata Penentu, Potensi Gantikan Batu Bara

Senin 21-09-2020,10:25 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

PARIWISATA di Kabupaten Berau cukup menjanjikan kedepannya, dan perlu terus digali. Tampak objek wisata di Bidukbiduk.(ARIE Pramana putra)

TANJUNG REDEB, DISWAY – Tren sektor pariwisata dinilai mampu merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemik COVID-19. Terutama, melepas ketergantungan fondasi ekonomi Kabupaten Berau dari sektor pertambangan batu bara. 

Diutarakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Berau, Fitrial Noor, sangat setuju dengan keputusan dan kebijakan Bupati Berau Muharram menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan. Menjadi alternatif pengganti sektor pertambangan yang tumbuh minus sejak beberapa tahun terakhir. Jadi penentu masa depan Bumi Batiwakkal, sebutan Kabupaten Berau.

“Kita punya anugerah besar dan luar biasa di Berau ini. Namun demikian, masih banyak polesan yang harus dilakukan,” ucapnya kepada Disway Berau, Minggu (20/9).

Yang terpenting, lanjut Piepit –sapaan Fitrial Noor, harus memiliki desain dan pemetaan potensi wisata dari wilayah hulu hingga pesisir Kabupaten Berau. Tujuannya, memudahkan investor.

Langkah berikutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memerlukan tagline yang menjadi magnet menarik pelancong pariwisata. Baik domestik maupun mancanegara. Terlihat sepele, namun memiliki andil dalam memudahkan pemasaran pariwisata.

“Kami pernah mengusulkan atau menyarankan membuat lomba membuat tagline dan desain tersebut. Tapi, tak ada anggarannya,” ucapnya.

Piepit menyebut, langkah lain mendorong pariwisata sebagai penopang perekonomian jangka panjang, salah satunya dengan meringankan retribusi bagi pelaku atau pengusaha pariwisata.

Secara umum, pemerintah terus mendorong pariwisata menjadi sektor unggulan dan menjadi fondasi utama perekonomian. Berau dapat belajar dari beberapa daerah di Indonesia yang menggantungkan dana bagi hasil dari pariwisata. Nominalnya tak kalah dengan pertambangan batu bara.

“Berau bisa memiliki desain agar wisatawan tahu, bahwa daerah kita menuju kota wisata. Secara tidak langsung, itu bisa memicu investor masuk,” jelasnya.

Gantikan Peran Sektor Batu Bara

Mendorong sektor pariwisata menjadi sangat penting mengingat pertambangan batu bara terbukti rapuh, sebagai fondasi perekonomian. Komoditas ini sangat fluktuatif dan dipenuhi ketidakpastian di pasar dunia. Batu bara juga merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui, alias akan habis pada saatnya.

Dengan kondisi itu, Berau justru sangat bergantung kepada sektor pertambangan dan penggalian. Data Badan Pusat Statistik Berau, sektor ini berkontribusi 60,93 persen (menurut harga berlaku) kepada total produk domestik regional bruto (PDRB) Berau. Pada 2018, kontribusinya menjadi 61,56 persen, lalu 62,42 persen pada 2017, dan 60,13 persen pada 2016.

Dampak dari terpukulnya sektor pertambangan diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Berau, Zulkarnain Tanjung. Bisnis perhotelan dan restoran mengalami penurunan drastis, diperparah kondisi pandemik yang belum mereda. Menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi masa depan perekonomian.

Data PHRI, Berau memiliki 88 hotel dengan 2.640 karyawan. Sementara itu, restoran dan katering mempekerjakan sebanyak 2.379 karyawan. Hampir seluruhnya merasakan dampak karena kelesuan sektor pertambangan maupun pandemi COVID-19. PHRI berharap semua sektor bisa membaik. Pariwisata pun dapat menjadi sektor yang diunggulkan karena memiliki potensi jangka panjang. Berkembangnya wisata di Berau sangat berdampak kepada usaha hotel, restoran, dan resort.

Tags :
Kategori :

Terkait