Borneo FC tak hanya melawan Persiba Balikpapan di laga uji coba tersebut. Tapi juga diri mereka sendiri. Karena masih ada beberapa kesalahan yang justru menyulitkan mereka sendiri. Pelatih segera mengevaluasi.
Samarinda, nomorsatukaltim.com – laga uji coba antara Borneo FC Samarinda dan Persiba di Stadion Segiri Sabtu lalu memang dimenangkan tuan rumah. Skornya cukup mencolok, 3-0. Satu gol tercipta di babak pertama oleh pemain pengganti, Sultan Samma. Sementara di babak kedua Guy Junior yang mengemban ban kapten membuat brace.
Meski mampu memenangkan pertandingan. Borneo FC tak mendapatkannya dengan mudah. Persiba membuat perlawanan yang sangat ketat. Tak hanya sulit menembus pertahanan rapat Beruang Madu. Barisan pertahanan Borneo FC juga kerap dibuat repot penyerang Persiba.
Tapi lawan terbesar Pesut Etam di laga itu bukan Persiba saja. Tapi diri mereka sendiri.
Ya, pemain Borneo FC sangat sering membuang peluang emas. Yang paling nyata adalah ketika Torres mendapat bola liar. Usai penjaga gawang Persiba lakukan kesalahan di babak pertama. Penyerang Brasil itu tak terkawal dan hanya tinggal menaklukkan kiper.
Tapi tendangan dari dalam kotak penalti itu terlampau lemah. Nyaris tak ada powernya. Urung pula jadi gol.
Di babak kedua, penyerang muda Ulul Azmi punya peluang serupa. Sama-sama dari dalam kotak penalti Persiba. Tinggal menaklukkan kiper, tapi tendangannya mampu ditepis juga.
Itu hanya dua dari sekian banyak peluang yang mereka sia-siakan.
“Benar, cukup banyak peluang yang terbuang. Tapi masih dalam batas yang wajar,” kata Ahmad Amiruddin, asistennya Mario Gomez.
Secara sepak bola, banyaknya peluang yang terbuang itu memang menggelisahkan. Tapi karena ini pertandingan pertama skuat Pesut Etam usai libur 4 bulan. Maka kesalahan itu masih bisa ditolerir.
“Karena biasanya mereka lawan teman setim di internal game. Bagus saja. Tapi begitu dapat lawan sesungguhnya, mungkin karena panik juga. Jadi kurang maksimal,” Amir memaklumi.
BACK PASS BERBAHAYA
PR besar lainnya adalah pada babak pertama. Di mana pemain utama yang bermain. Pemain Borneo kerap melakukan kesalahan fatal lain. Yakni membuat banyak back pass berbahaya.
Ya, back pass yang dilakukan bek dan gelandang Borneo ke Gianluca sering tak tepat waktu. Ketika mengoper ke belakang, ada saja pemain Persiba yang menguntit. Beruntung Gian termasuk tipikal kiper modern. Yang berani keluar jauh dari gawangnya. Sehingga kesalahan tersebut tak terlalu berdampak.
“Itu juga yang menjadi evaluasi kami nanti. Saya akui cukup banyak back pass yang berbahaya. Faktor ketenangan. Akan segera kami perbaiki,” tukas Amir.
Sebagai gambaran, pada babak pertama Persiba memang bermain dengan pertahanan rendah. Sehingga untuk mencairkan permainan, Borneo FC sering harus mengurai permainan kembali ke belakang. Agar ketika pemain Persiba maju mengejar bola, ada celah untuk kembali menyerang.