Klaster Jeruk Sisa 8 Pasien

Sabtu 12-09-2020,09:53 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Selain rilis sembuh, pihaknya juga merilis penambahan kasus terkonfirmasi. Kali ini bertambah dua orang dari transmisi lokal yang tidak diketahui sumber penularannya dan merupakan klaster Pertanahan.

Disebutkannya, SYN (51) warga Tanjung Redeb yang selanjutnya disebut Berau-202. Kemudian, RZD (2) juga warga Tanjung Redeb merupakan klaster Pertanahan dengan hasil TCM positif dengan kode Berau-203.

Walaupun telah banyak yang dinyatakan sembuh, pihaknya tetap mengingatkan betapa pentingnya protokol kesehatan. Iswahyudi mengungkapkan, saat ini telah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

Adapun yang dimaksud dengan adaptasi kebiasaan baru adalah, manusia hidup berdampingan dengan COVID-19.

“Karena mungkin susah untuk menghilangkan virus ini, dan juga vaksinya pun belum ditemukan. Jadi mau tidak mau, kita harus melakukan itu,” tegasnya.

Dalam adaptasi baru itu, kata Dia, sebenarnya telah diperkenalkan sejak dulu. Yakni, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker dan menjaga jarak adalah poin pentingnnya.

“Orangtua zaman dulu sudah mengajari anak-anaknya untuk selalu hidup bersih. Sebelum makan harus cuci tangan, kalau batuk mulutnya ditutup. Tapi sekarang sepertinya itu harus diajarkan kembali,” pungkasnya.

Karantina Wilayah Berakhir

Dua pekan menjalani karantina wilayah, akhirnya Gang Jeruk, Kelurahan Sei-Bedungun kembali dibuka. Walaupun telah dibuka, beberapa warga, masih tidak dibolehkan keluar rumah.

Koordinator Karantina Wilayah Gang Jeruk, Nofian Hidayat mengatakan, berakhirnya karantina wilayah itu berbarengan dengan adanya rilis sembuh dari Dinas Kesehatan Berau.

“Puluhan pasien terkonfirmasi telah dinyatakan sembuh. Jadi karantina wilayah tidak diperpanjang,” ujarnya kepada Disway Berau, Jumat (11/9).

Walaupun ketetapan karantina wilayah telah dicabut, diakuinya masih ada yang harus menjalani karantina mandiri. Pasalnya, dari seluruh klaster Gang Jeruk, belum semuanya dinyatakan sembuh dan selesai isolasi.

“Ada beberapa yang masih harus karantina,” katanya.

Selama masa karantina itu berlansung, monitoring kesehatan masih akan dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Redeb. Selain itu, dibutuhkan kerja sama dari masyarakat setempat untuk dapat mengawasi dan memastikan bahwa pasien tersebut tidak keluar rumah.

“Masyarakat di sini cukup kooperatif. Apalagi pengawasan di sini juga langsung melibatkan ketua RT,” ungkapnya.

Lanjutnya, selama menjalani karantina wilayah, masyarakat Gang Jeruk dibekali beberapa pengetahuan yang sangat berpengaruh di masa sekarang. Yakni, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak.

Tags :
Kategori :

Terkait