Tantangan Pemanfaatan Kawasan Industri

Sabtu 12-09-2020,08:48 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Ketiga, Petrokimia. Terdapat kawasan petrokimia yang sudah terintegrasi di Kawasan Industri (KI) Bontang. Kepala Perwakilan Kaltim Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengatakan, provinsi ini memiliki sejumlah kawasan industri. Namun terdapat sejumlah kendala untuk memanfaatkannya.

Misalnya pembangunan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan yang mengalami kendala di bidang infrastruktur. “Upaya debottlenecking saat ini masih terus berjalan. Meskipun belum menunjukkan hasil yang signifikan,” terangnya saat dihubungi kemarin.

Ke depan, upaya yang perlu dilakukan adalah penguatan kapasitas melalui dukungan pembiayaan swasta dan insentif serta badan pendukung dari pemerintah pusat.

Selanjutnya, KIK di Balikpapan. Kawasan ini mempunyai potensi. Apalagi pelabuhan peti kemas dekat dengan kawasan tersebut. “Sudah banyak perusahaan yang memanfaatkannya,” ujar dia.

Dia mengatakan, di banyak negara, kawasan industri atau KEK menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Di kawasan tersebut terintegrasi industri hilir yang mempunyai nilai tambah besar.

“China saja punya industri. Meski sebagian bahan baku dari Indonesia. Kaltim punya batu bara dan CPO. Masa tidak bisa buat industri hilirnya? Pasti ada yang perlu dibenahi,” sebut Tutuk.

Gasifikasi batu bara dan CPO menjadi berbagai macam produk turunannya sudah mulai dibangun di KEK Maloy. “Tinggal semua pihak yang terkait harus membuat kawasan industri, yang bisa menarik investor mengolah produk turunan. Seperti mengolah batu bara dengan gasifikasi. Dan mengolah CPO jadi bahan makanan atau kosmetik,” ujarnya. (fey/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait