Pertama di Kalimantan

Sabtu 05-09-2020,10:54 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kaltim wilayah kerja Berau, Dheny Mardiono (kiri), saat meninjau lokasi PPS. (RENATA ANDINI/DISWAY)

TANJUNG REDEB, DISWAY - Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) akan dibangun di Kabupaten Berau, tepatnya di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay. Di atas hutan berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 5 Hektare (Ha). Bakal menjadi satu-satunya, dan pertama di Pulau Kalimantan.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim wilayah kerja Berau, Dheny Mardiono mengharapkan, PPS bakal terealisasi. Sebab, selama ini di Pulau Kalimantan belum memiliki PPS. Hanya berupa rehabilitasi, yang fokus pada penanganan Orangutan.

“PPS belum ada (di Kalimantan), hanya ada beberapa daerah seperti di Pulau Jawa. Selama ini di Berau hanya rehabilitasi, di Kaltim sekiranya hanya ada 5,” jelasnya, di sela-sela peninjauan lokasi bersama Disway Berau, Kamis (3/8).

Dheny memaparkan, asal muasal rencana pembangunan PPS merupakan ide NGO bergerak pada rehabilitasi Orangutan, yang juga kebetulan berada di Kampung Merasa, dan melibatkan masyarakat lokal.

Rencana tersebut disambut baik pihaknya selama beberapa bulan terakhir, dan dalam proses perizinan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDE). Pasalnya, dalam aturan Kementerian Kehutanan, dibutuhkan perjanjian kerja sama dengan lembaga yang melakukan kerja sama dengan BKSDA, sama halnya seperti tempat rehabilitasi.

Keberadaaan PSS nantinya, bisa menjadi tempat pelepasan satwa liar yang diamankan dari warga, ataupun perkara lainnya. Selama ini, satwa liar yang disita dan diamankan BKSDA Berau, hanya berada di kandang transit dan kurang representatif. Sehingga, PPS diharapkan bisa menjadi tempat atau rumah kedua bagi satwa yang kehilangan habitatnya. Apalagi masih banyak spesies penting selain Orangutan yang perlu diselamatkan.

Kampung Merasa menjadi pilihan tepat, dengan beberapa alasan. Salah satunya, jauh dari permukiman atau berada dalam hutan. Sehingga perilaku satwa diharapkan dapat mengenal kembali hutannya. Karena masih banyak satwa yang berada di dalam kandang sempit.

Tags :
Kategori :

Terkait