Tren Pergerakan Penumpang Bandara SAMS Sepinggan Naik

Selasa 01-09-2020,19:20 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Lalu lintas penumpang pesawat melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menunjukkan kenaikan. Seiring dengan pelonggaran aktivitas sosial. Dan juga kemudahan syarat bagi calon penumpang di masa pandemi COVID-19.

Di mana sebelumnya, yang hendak bepergian disyaratkan mengantongi hasil swab test. Meski berlaku tidak untuk semua kota asal penumpang yang memasuki Balikpapan. Pun begitu bagi masyarakat yang hendak bepergian melalui Balikpapan. Hanya daerah tertentu yang mengharuskan penumpang negatif COVID-19 dengan hasil swab.

Dari catatan PT Angkasa Pura I SAMS Sepinggan, pengetatan itu sempat mengakibatkan anjlok hingga minus 82 persen pada Mei lalu. Lalu kemudian adanya pelonggaran menyebabkan lonjakan drastis hingga 600 persen pada Juni. Diikuti Juli dan Agustus dengan kenaikan 8 dan 5 persen.

General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Barata Singgih Riwahono menjelaskan, pergerakan penumpang 3 bulan terakhir mulai merangkak naik. Setelah sebelumnya turun drastis karena adanya pembatasan akibat wabah corona.

“Pergerakan penumpang sempat drop pada Mei. Kemudian dengan adanya kebijakan pelonggaran aktivitas sosial terlihat secara perlahan mengalami kenaikan,” kata Barata Singgih Riwahono, saat dijumpai Minggu, (30/8).

Adanya pergerakan penumpang, menurut dia, menjadi tanda animo masyarakat untuk bepergian kembali pulih. Meski terjadi kenaikan. Jumlah penumpang tercatat medio 3 bulan terakhir masih jauh dari angka normal. Hal itu merujuk dari angka pada periode yang sama pada 2019.

Di mana rata-rata jumlah penumpang yang menggunakan transportasi udara melalui bandara SAMS Sepinggan Balikpapan baru mencapai 40 persen.

Melihat itu, manajemen bandara belum mengembalikan jam operasional seperti semula. Diketahui, hingga kini bandara masih beroperasi 12 jam. Sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore.

Sementara pada saat kondisi normal atau sebelum ada wabah, jam operasional dibuka hingga jam 11 malam. Atau terhitung selama 17 jam.

“Pada dasarnya penambahan jam operasional memungkinkan. Akan tetapi melihat demand dulu. Jangan sampai menambah jam operasional tapi tidak maksimal. Justru menahan pegawai yang bisa berdampak penularan karena adanya interaksi,” ujar pria yang belum lama ini bertugas di Balikpapan.

Ia mengatakan, pandemi yang berdampak pada jumlah penumpang memengaruhi pendapatan bandara. Karena pelanggan utamanya adalah maskapai. Dan pelanggan maskapai adalah penumpang. Maka otomatis akan berdampak pada pendapatan.

“Sumber pendapatan turun drastis. Selama 56 tahun, baru sekarang mengalami situasi sangat drop. Tapi hal ini tidak dialami bandara saja, sektor lain juga terdampak,” terang Barata.

Kontribusi pendapatan bandara berasal dari aero dan non aero. PT Angkasa Pura I Balikpapan sendiri pendapatannya didominasi oleh aero. “Kontribusi aero mendekati 60 persen, sisa non aero,” ulasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait