Ketika Gubernur Kalteng Goda Isran Noor soal Ibu Kota

Selasa 20-08-2019,11:57 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Foto Benny Oktaryanto

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran "menggoda" Gubernur Kaltim Isran Noor. Tentu saja soal kemungkinan dua provinsi ini yang akan dipilih sebagai ibu kota negara yang baru.

"Mohon maaf Abang saya. Kalteng tidak meminta, tapi memiliki historis dengan  Bung Karno di masa lalu. Ya, mau Kalteng atau Kaltim itu biasa," singgungnya.

Sugianto Sabran kembali menegaskan Kalteng tidak ngoyo dipilih menjadi ibu kota. Meski usaha dan doa sudah dilakukan. “Yang terpenting untuk Indonesia," tegasnya.

Secara infrastruktur, kata Sugianto, Kalteng memang termasuk yang paling tertinggal di Pulau Kalimantan. Untuk itu, pembangunan infrastruktur harus menjadi perhatian pemerintah.

Meski memiliki wilayah tambang, katanya, Kalteng masih seperti raksasa tidur karena belum ada mobilisasi angkut. Kereta api yang direncanakan belum terealisasi.

Meski begitu, Sugianto mendorong Kalteng sebagai daerah yang tidak tergantung pada batu bara dan sawit.

Kalteng juga memiliki komoditi perkebunan seperti kakao, tebu dan lainnya.

Yang kesemuanya itu belum memiliki industri pengolahan turunan dari komoditi tersebut.

"Seperti CPO yang hulunya di Kalimantan tapi hilirnya di Jawa. Harusnya gubernur di Pulau Jawa memberi insentif kepada kami. Kalau kami menerbitkan aturan dilarang (mengirim sawit ke Pulau Jawa, Red.)akan repot juga. Tapi kami tidak (melakukan itu, Red.)," katanya.

Gubernur Sugianto juga akan mendorong Kalteng sebagai pusat riset Akar Bajakah yang baru-baru ini populer sebagai obat berbagai macam penyakit kanker.

"Saat ini, saya larang dikirim ke luar. Bajakah itu beratus jenisnya. Kalau salah gunakan, bisa mabuk nanti. Makanya kita larang dikirim dulum harus diriset dan dibudidayakan. Nah, rumah sakit kanker nanti harus ada di Kalteng," pungkasnya. (eny/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait