Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kebakaran kembali melanda di wilayah Kota Tepian. Kali ini si jago merah mengamuk di bilangan Kurnia Makmur, Gang Usaha, tepatnya di Jalan Industri, Gang Buntu, RT 26, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, sekira pukul 14.15 Wita, Minggu siang (23/8/2020).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, api meludeskan dua bangunan yang terdiri dari satu rumah tunggal dan satu rumah bangsal dua pintu. Akibat kejadian tersebut, 10 jiwa dari 3 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat bernaungnya.
Menurut seorang saksi bernama Ami (26) saat dijumpai tak jauh dari lokasi kejadian, menyebutkan, awal mula api berasal dari rumah tunggal di sebelah kediaman kekasihnya.
"Itu rumah pacar saya. Pas kejadian saya lagi bantu masak di dapur, terus mati lampu dan bau terbakar gitu," ungkap perempuan 26 tahun itu.
Curiga dengan bau terbakar yang terus menyengat, Ami kemudian bergegas keluar rumah. Saat diluar ia terkejut melihat api sudah berkobar dari rumah tunggal milik Mudji (53) dari bagian lantai duanya.
"Pas liat api saya langsung masuk lagi ke rumah. Pas di dalam rumah api sudah menjalar ke bagian pelapon," ucapnya.
Menurut Ami, api itu tepatnya berasal lantai dua bangunan milik Mudji yang telah cukup lama dijadikan indekos. Namun saat kejadian, si penghuni kos diketahui sedang tidak berada di kedimannya.
"Informasinya sih kosong. Rumah pacar saya itu juga ngontrak di rumahnya pak Mudji. Tadi langsung cepat-cepat selamatkan barang yang bisa di bawa saja," katanya.
Sementara itu, Mudji yang dijumpai usai api berhasil dipadamkan, memberikan keterangan senada dengan Ami. Kata Mudji, sebelum peristiwa kebakaran terjadi, didahului dengan pemadaman listrik. Kemudian diikuti dengan bau asap yang cukup menyengat.
"Waktu itu istri saya lagi masak di dapur. Saya lagi santai dengerin musik," kata Mudji.
Curiga ada yang tak beres, Mudji pun bergegas mencari bau asap tersebut. Begitu mengetahui api membesar di bagian lantai dua rumahnya, Mudji yang terkejut tak lagi bisa menyelamatkan harta bendanya.
"Udah engga bisa selamatin apa-apa lagi mas. Yang penting keluarga selamat," terangnya.
Lanjut Mudji, lantai dua rumahnya itu dulunya berupa gudang yang telah dialihfungsikan menjadi sebuah indekos satu pintu. Yang menempati, yakni seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Samarinda.
Sejak sebulan terkahir, mahasiswa penghuni indekos itu telah beranjak, sebab ia sedang menjalani program studinya di Kecamatan Tenggarong, Kabupatsn Kutai Kartanegara (Kukar).
Sementara itu, Subbagian Humas Disdamkar Samarinda Heri Suhendra yang dikonfirmasi menuturkan api berhasil dijinakan sekira pukul 15.00 Wita. "Kendalanya di lapangan akses sempit dan minimnya titik air," singkatnya.