Koordinator Tim Humas RSUD HIS, dr Eri Sarudin. (Imran/Disway Kaltim)
Sendawar, nomorsatukaltim.com – Ternyata Pasal 34 Ayat (1) UUD 1945 yang mempunyai makna bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Belum bisa sepenuhnya dilaksanakan di Indonesia.
Buktinya, pada masa pandemi COVID-19 ini. Di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), belum ada pelaksanaan rapid test atau swab test secara gratis bagi masyarakat yang seharusnya disiapkan pemerintah. Melalui rumah sakit pemerintah.
Padahal sangat banyak warga yang mulai cemas dengan meningkatnya kasus positif corona. Cemas bila sedang terserang flu dan batuk. Takut terjadi apa-apa.
“Kalau ada rapid tes gratis kami ingin sekali mengikutinya,” kata Hermansyah (37). Warga Kampung Long Iram Ilir pada Disway Kaltim, Selasa (18/8/2020).
Hal senada diungkapkan Dodo (49) warga Kampung Linggang Bigung. Empat bulan terakhir, rasa was-was dengan pandemi semakin besar. Mau periksakan diri, terkendala biaya. Pria beranak 3 itu berhitung. Jika serumah 5 orang, biaya rapid pastilah lumayan juga untuk pedagang klontongan sepertinya.
“Kalau ada tes COVID-19 gratis dari pemerintah, pasti kami mau tes, Pak. Kalau rumah sakit swasta tidak sanggup kami bayar. Uang dari mana?” keluhnya.
Dodo mengatakan, beberapa bulan lalu memang pernah ada rapid test gratis oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kubar. Tetapi menurutnya, tes gratis itu hanya dilakukan di pasar dan keramaian.
Pun dilakukan dengan berpindah tempat serta waktu terbatas. Warga maunya bisa tes gratis di rumah sakit. Sehingga lebih fleksibel waktunya.
RSUD Harapan Insan Sendawar merespon. Membenarkan jika memang belum ada program tes gratis di rumah sakit plat merah itu.
“Kecuali ada rekomendasi dari dokter spesialis yang menangani pasiennya, dan menyatakan dalam diagnosa penyakitnya, mengarah ke COVID-19,” terang Koordinator Tim Humas RSUD HIS, dr Eri Sarudin.
Menurut Eri Sarudin, sesuai dengan petunjuk Kementerian Kesehatan. Melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, bahwa rapid test dan atau swab test di RSUD HIS sebenarnya gratis.
“Hanya saja belum dibuka untuk umum. Saat ini hanya khusus untuk pasien yang dicurigai COVID-19 atau pasien yang akan dirujuk ke Kota Samarinda,” pungkasnya.(imy/ava)