Ekspor Ikan Stagnan

Selasa 18-08-2020,10:05 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Hasil tangkapan ikan, termasuk kualitas ekspor yang dibongkar di PPI Sambaliung menurun.

Tanjung Redeb, Disway – Pengiriman ikan kualitas ekspor di Berau stagnan. Menurut Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih kondisi itu sejak Maret lalu.

Berkurangnya jumlah pengiriman ikan karena aktivitas nelayan. Biasanya melaut dua atau tiga kali dalam satu minggu. Saat ini hanya satu kali.

Selain itu, ekspor ikan juga diakuinya belum bisa maksimal. Sebab masih ada negara yang belum memberikan kelonggaran. “Beberapa negara masih pembatasan. Jadi ekspor ikan tidak bisa maksimal,” ujarnya, Minggu (17/8).

Solusinya, kata Yunda, pihaknya mendorong nelayan membuat olahan dari hasil laut. Agar nelayan tetap bisa memiliki penghasilan. “Ini adalah opsi yang kami tawarkan. Agar ekonomi masyarakat tidak lumpuh,” katanya.

Menurutnya, karena Bumi Batiwakkal belum memiliki pelabuhan ekspor, hasil laut Berau dengan kualitas ekspor dikirim ke Tarakan dan Surabaya.

Besarnya potensi laut Berau, Yunda berharap daerah paling utara Kaltim ini sangat layak dibangun pelabuhan ekspor hasil laut.

Informasi yang dihimpun, ekspor ikan kerapu dan lobster dari Berau per Mei 2020 sebesar 30,29 ton. Juga ada ekspor udang beku dari Tanjung Redeb ke Malaysia. Pada Juni 2020 sebesar 71,85 ton.

Kemudian untuk pemasaran antar kabupaten/kota dan antar pulau Juni 2020 sebesar 32,05 ton ikan segar, dan 310.879 ekor ikan hidup. (FST/ANM)

Tags :
Kategori :

Terkait