Melatih Teknik dengan Sport Fishing

Senin 10-08-2020,23:52 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

SYARIF Ramadan Lubis mulai mengenal memancing ketika duduk di bangku SD. Bukan dari keluarga nelayan. Tapi memang hobi mancing. Mendiang ayahnya yang mengenalkan bagaimana menangkap ikan dengan kail.

"Kalau untuk sport fishing baru sekira 4 tahun terakhir ini. Bedanya dengan mancing konvensional hanya umpan saja," ujar pria yang akrab disapa Madan ini.

Ketidakpastian. Itu pula yang membuat Madan sangat menyukai sport fishing. Atau mancing rekreasi. Memancing jadi lebih seru dengan menemukan spot yang berbeda-beda. Hasil yang didapatkan juga beda. Ada nilai seni yang dirasakannya.

Madan kelahiran Balikpapan. Selain memang hobi sport fishing, dia juga seorang konten kreator lokal. Isi kontennya tentang mancing memancing. Meski baru memiliki 5000-an subscriber, tapi jumlah penontonnya mencapai ratusan ribu. Madan membagikan berbagai pengetahuan tentang dunia sport fishing. Mulai dari teknik, pemilihan alat, hingga perawatan.

Setidaknya, selain melatih kesabaran juga melatih teknik memancing yang benar. Karena kebanyakan sport fishing menggunakan umpan mainan. Ikan tentu juga tak mudah tergoda dengan umpan mainan. Nah, di situ sensasi yang didapatkan.

"Sudah pasti tarikan ikan yang menjadi menu utama. Tetapi hal yang luar biasa kita melempar umpan di posisi yang tepat ikan berada. Dan Strike!, itu ada kepuasan tersendiri," kata Mada

"Karena ikan ini langka. Jadi kita lepas lagi. Sebenarnya di Balikpapan juga ada, cuma kondisi menghawatirkan," katanya.

Diakuinya biaya keperluan sport fishing tidak kecil. Sekali perjalanan saja menuju spot yang diinginkan bisa memakan biaya jutaan. Karena mesti menyewa kapal hingga kebutuhan logistik. Memancing bisa seharian.

Spot mancing mulai dari rawa, laut, sungai, hingga tambak. Masing-masing spot tentu menggunakan peralatan yang berbeda. Madan sendiri lebih senang di muara sungai. Selain karena ikan yang beragam, suasana asri hutan bakau bisa nyaman saat memancing.

"Sering saya ketemu bekantan, dan jenis kera lainnya, dan yang paling bahaya yaitu buaya muara, karna buaya muara terkenal sebagai buaya paling agresif di banding jenis buaya lainnya," kata Madan.

Belum lagi peralatan yang dibutuhkan. Ingin hasil yang bagus tentu mesti didukung alat yang bagus pula. Brand seperti Rapala, Yo-Zuri, Duel, Maria, Megabass, Senses, Storm, hingga Zerek dimiliki Madan. Itu baru untuk umpan. Belum piranti Shimano Antares yang harganya bisa sampai Rp 7 juta.

Hobi ini bagi Madan sangat menyenangkan. Dia ingin hingga tua nanti bisa membagikan pengetahuannya tentang sport fishing. (fdl/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait