Mengenang Sosok Satia Bagdja

Rabu 05-08-2020,13:45 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

DATANG dengan penampilan sederhana 24 Juli 2019 lalu. Pria yang rambutnya memutih itu tiba di Balikpapan. Satia Bagdja Ijatna. Dia diperkenalkan langsung oleh Ketua Umum Persiba Gede Widiade sebagai pelatih baru.

Menggantikan Salahudin yang dinilai tak memenuhi target paruh musim Liga 2 2019. Waktu memang tak banyak. Tapi Satia begitu siap menerima tantangan untuk menukangi Persiba. Target tak main-main. Membawa Persiba ke Liga 1.

Persiba bisa lolos, namun bisa juga terperosok ke jurang degradasi. Mengingat saat itu jarak antar papan atas hingga akhir sangat tipis. Puncaknya saat menjamu Madura FC di Batakan. Peluang untuk ke delapan besar terbuka, tapi terdegradasi juga bisa.

Hasilnya Persiba justru menyerah 1-2. Padahal Madura FC sudah dipastikan terdegradasi. Tinggal satu tim, antara Persiba dan Persatu Tuban. Misi Satia akhirnya berubah. Yakni berusaha menyelematkan Persiba agar tak turun ke Liga 3. Beruntung Persatu Tuban yang jadi pesaing takluk dari lawannya. Persatu menemani Madura FC.

Secara bersamaan, Persiba juga berhasil mengalahkan tuan rumah Mitra Kukar dengan skor 1-2. Tak ada yang mengira itu menjadi pertandingan terakhir Satia sebagai pelatih profesional. Meninggalkan kemenangan. Membawa Persiba selamat dari zona degradasi.

Selama hidupnya Satia lebih banyak menghabiskan karirnya sebagai asisten pelatih Rahmad Darmawan. Mulai dari Persikota Tangerang, Arema Malang, Persebaya Surabaya, Sriwijaya FC hingga Persija Jakarta.

Bahkan pernah bersama RD di Liga Malaysia T-Team Terengganu. Sementara untuk di level timnas. Satia menukangi Timnas Indonesia U-23 di Sea Games 2011 dan 2013. Satia juga pelatih kepala Timnas Wanita di Asian Games 2018 lalu. Persiba merupakan klub terakhirnya.

Ketua Umum Persiba Gede Widiade turut merasa kehilangan. Kedekatannya dengan Satia tak bisa dipungkiri. Mempunyai kedekatan dengan pemain merupakan ciri khas dari mendiang Satia Bagdja. Itu juga menjadi salah satu alasan mengapa Gede ketika itu mendatangkan Satia.

"Beliau bagaikan Bapak, saudara, teman.  Juga seorang coach sepakbola yang profesional," ujar Gede kepada Disway Kaltim.

Kini hanya kenangan yang bisa dirasakan mantan anak asuhnya di Persiba. Di samping itu juga ilmu yang diberikan. Irsan Lestaluhu misalnya yang mengakui Satia merupakan pelatih yang berjasa dalam karirnya. Ya, didatangkan pertengahan musim Liga 2 2019, Irsan langsung mendapatkan kepercayaan bermain.

"Seseorang yang berperan besar dalam karir sepak bola saya. Selamat jalan coach," tulis Irsan di cerita WhatsApp-nya.

**

MENINGGAL SENIN MALAM

Eks pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja Ijatna meninggal dunia. Pelatih senior tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (3/8) malam.

Sekitar lima jam sebelum meninggal. Media ini mendapatkan informasi perkembangan kondisi Satia. Mantan Asisten Pelatih Rahmad Darmawan itu sudah tak sadarkan diri. Dia melewati masa kritis di Rumah Sakit Hermina Bekasi, Jawa Barat.

Tags :
Kategori :

Terkait