"Cuma masih belum bisa sama seperti di awal tahun. Karena masyarakat masih khawatir dengan kondisi COVID-19 ini. Kalau dikatakan sudah normal, ya sebenarnya belum bisa dinyatakan normal sepenuhnya. Tapi yang penting saat ini adalah, karyawan kita aktivitasnya mulai meningkat. Kalau bicara untuk belum ada," bebernya.
Dalam kurun waktu Maret hingga Juni lalu, karena minimnya pemasukan, Bumi Senyiur juga sempat banting setir dari menyewakan kamar beralih ke katering makanan.
“Jadi kita take away kotakan makanan. Selain itu menyediakan jasa bersih rumah. Itu kita lakukan, agar karyawan tetap ada aktivitasnya dan kegiatan. Jadi sangat membantu (pemasukan biaya),"
Ia mengatakan meski Hotel Bumi Senyiur minim pemasukan namun tak sampai melakukan pemutusan kerja bagi karyawannya. "Kita berharap jangan sampai ada diarah kesana,"
Sementara itu, diketahui Samarinda kini telah terjadi transmisi lokal. Ia mengaku akan mengikuti kebijakan pemerintah apabila ke depannya. Jika diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan hotel Bumi Senyiur kembali tak beroperasi.
"Apabila seandainya, ada imbauan lagi pemerintah bahwa ada pembatasan lagi (hotel dilarang beroperasi) ya kami akan ikut aturan. Tapi karena sampai sekarang ini masih belum ada aturan itu ya kami beroperasi seperti ini saja," tandasnya. (aaa/eny)