Kemudian untuk menuju kamar, bagi para tamu ketika hendak menggunakan lift tak mesti memeggang tombolnya secara langsung. Sudah ada disediakan tusuk gigi. "Di dalam lift juga kami khususkan hanya untuk empat orang saja dan sudah kami berikan tanda di lift," lanjutnya.
Sementara itu, untuk memastikan kondisi hotel selalu steril dan bersih. Bumi Senyiur memastikan setiap kamar yang ditawarkan kepada konsumen juga telah melalui proses sterilisasi. Dengan dilakukan penyemprotan disinfektan selama 24 jam sejak pengguna terakhir check out.
"Kalau untuk di bagian publik area juga disterilkan setiap empat jam sekali. Seperti pintu, tombol lift dan semua yang penggunaannya masif," imbuhnya.
Tak terkecuali, restoran di Hotel Bumi Senyiur juga menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Sebelum masuk ke dalam restoran, tamu wajib menggunakan hand sanitizer. Untuk menu makanan yang sebelumnya dapat dipilih dan diambil langsung oleh para tamu. Namun kali ini, para tamu cukup menunjuk menu yang dimaksud dan selanjutnya akan diantarkan oleh pelayan.
"Sebelumnya kami secara langsung mengantarkan makanan ke masing-masing kamar. Sekarang tamu bisa datang memilih, tapi tidak mengambil sendiri,"
"Jadi pihak kami akan menyampaikan kepada tamu untuk memilih menu dan diantarkan ke meja makan masing-masing. Setiap meja kami berikan barrier juga. Begitu juga setelah makan para tamu disarankan untuk mencuci tangan,"
Protokol Kesehatan Khusus Karyawan
Selain menerapkan protokol kesehatan bagi para tamu maupun pengunjung hotel. Yang tak kalah penting adalah menerapkan protokol kesehatan bagi para karyawan.
"Untuk karyawan ketika masuk kerja disarankan untuk mencuci tangan kemudian dicek suhu tubuhnya. Setelah itu masuk dalam bilik disinfektan. Setelah itu karyawan diperkenankan masuk," katanya.
Waktu makan siang para karyawan juga diatur dengan duduk berjarak satu meter. Begitu juga ketika karyawan selesai bertugas. Tetap menjalani check seperti di awal masuk kerja. "Dan itu kita catat semua, didokumentasikan," terangnya.
Terakhir protokol kesehatan bagi para supplier. Protokol kesehatan yang dijalani juga masih sama. Hanya saja khusus barang kiriman harus dilakukan disinfektan dahulu sebelum dimasukkan ke gudang. "Dalam hal ini kita berbicara komitmen menjalankan protokol kesehatan itu di tengah pandemi. Karena sudah menjadi keharusan," terangnya.
Sebegitu detail dan ketatnya menjalani protokol kesehatan, Syiar mengaku memang terjadi pengeluaran cukup banyak. Pasalnya pihaknya harus selalu menyediakan disinfektan dan hand sanitizer. "Tapi di satu sisi kita lihat ekonomi juga lagi sulit. Kebanyakan harga justru tambah naik. Tapi kami tidak, tetap dengan harga sewa kamar yang sama," ungkapnya.
Pemasukan Menurun
Syiar mengklaim, bahwa Hotel Bumi Senyiur merupakan satu-satunya hotel di Samarinda yang langsung menerapkan protokol kesehatan ketika kasus pertama COVID-19 masuk di Indonesia. "Jadi kasus pertama di Jakarta, Samarinda kan belum waktu itu. Kita langsung terapkan itu. Bertahap sifatnya," jelasnya.
Disinggung terkait pemasukan selama pandemi, Syiar tidak menampik bahwa omzet mengalami penurunan cukup drastis. Hal itu sangat terasa sejak kasus pertama pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Tepian. Setelah itu seluruh hotel maupun tempat hiburan ditutup oleh pemerintah setempat. "Di bulan Januari sampai Maret, itu masih baik-baik saja pemasukan. Setelahnya dari pertengahan Maret hingga Juni lalu itu lah baru benar-benar jatuh sampai di bawah dua digit," terangnya.
Saat sebagian besar hotel tak boleh beroperasi, pihaknya menerapkan waktu jam kerja bagi para karyawannya. Dengan cara dua minggu kerja dan dua minggu libur. Setelah memasuki masa fase relaksasi per 1 Juli lalu, pemasukan hotel mulai membaik.