Suasana latihan rutin Persiba sebelum pandemi. (Andi M. Hafizh/ Disway Kaltim)
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Nasib klub Liga 2 kembali menggantung. Tak lain karena belum adanya keputusan resmi terkait tanggal kompetisi. Pun dengan format dan regulasi yang membuat klub masih belum berani melangkah lebih jauh ke persiapan tim.
Saat ini Liga 1 memang pasti digelar 1 Oktober 2020. Berbeda dengan Liga 2 yang belum diputuskan. Tak mengherankan karena klub-klub Liga 1 memiliki operator berbadan hukum yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB). Mayoritas saham dari klub Liga 1. Sehingga lebih cepat mendapat kepastian.
Sementara Liga 2 hanya mengekor. Sehingga sampai saat ini belum tahu pasti kapan waktu bergulirnya kompetisi yang baru berjalan sepekan. Bahkan manajer meeting pun belum terlaksana.
"Ya ini karena Liga 2 tidak punya operator. Beda dengan Liga 1. Jadi sampai sekarang belum ada manajer meeting," kata Sekretaris Tim Persiba Balikpapan Rahmad Sumanjaya, Jumat (24/7/2020).
Wacana klub-klub Liga 2 ingin membentuk operator sendiri pun sempat mencuat. Namun belum ada sinyal positif dari PSSI selaku federasi. "Masih sebatas wacana saja dari PSSI," tambah Rahmad.
Sebelumnya Ketua Umum Persiba Gede Widiade getol menginginkan Liga 2 mempunyai operator sendiri. Yang menjadi dasarnya bahwa klub Liga 2 bukankah klub amatir. Mereka merupakan klub profesional yang mestinya bisa berjalan sendiri.
"Selama ini klub Liga 2 tidak punya hak suara. Karena saham mayoritas dari Liga 1. Harusnya Liga 2 sudah bisa mandiri," ujar Gede.
Gede sangat berharap klub-klub Liga 2 bisa memiliki operator sendiri. Sehingga mulai dari pendanaan hingga mencari sponsor bisa mandiri. Setidaknya jalannya kompetisi Liga 2 bisa berjalan dengan profesional. Bila nantinya terbentuk operator diperikirakan menggunakan nama PT Liga Indonesia Mandiri (LIM). (fdl/ava)