Gubernur Bersurat ke Mendag

Kamis 23-07-2020,14:38 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

GUBERNUR Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat peresmian APMS BBM Satu Harga di Krayan, 10 Juni 2016.

Tanjung Selor, Disway – Sebagai bentuk respons atas surat Bupati Nunukan Nomor P/452/BPPD-II/185.5, tertanggal 18 Juni 2020, yakni tentang permohonan pasokan barang kebutuhan pokok di wilayah perbatasan Krayan, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie pun bersurat kepada Menteri Perdagangan.

Surat bernomor 530/0939/DPKK-UKM/GUB itu, berisi perihal dukungan Pemprov Kaltara untuk dilakukannya negosiasi jalur masuk perbatasan Indonesia-Malaysia di Krayan.

Ada 4 poin yang disampaikan Gubernur kepada Mendag. Poin pertama, sepanjang pandemik COVID-19, pemerintah kerajaan di Malaysia, melakukan penutupan jalur masuk perlintasan barang sehingga terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok, material pembangunan dan BBM industri di wilayah perbatasan Krayan.

Kedua, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan diharapkan dapat mengupayakan negosiasi dengan pemerintah kerajaan Malaysia. Untuk dapat membuka jalur masuk perlintasan barang dengan menerapkan sistem perdagangan lintas batas. Sesuai Border Trade Agreement (BTA) 1970 antara Indonesia-Malaysia.

Selanjutnya, poin ketiga, yakni dalam mengoptimalkan pelayanan pemenuhan barang kebutuhan pokok, material pembangunan dan BBM industri di wilayah Krayan selama pandemik berlangsung, dapat ditunjuk Koperasi Produsen Mitra Utama Kaltara sebagai penyalur barang satu pintu sehingga memudahkan dalam pengawasan dan penerapan protokol kesehatan.

“Poin terakhir atau keempat, untuk mengantisipasi sementara adanya kelangkaan barang kebutuhan pokok, diharapkan agar diupayakan adanya penambahan volume pelayanan jembatan udara di wilayah Krayan melalui dana APBN Kementerian Perhubungan RI,” kata Gubernur yang didampingi Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara (PPN) Kaltara Samuel ST Padan, baru-baru ini.

Irianto mengaku, sesuai laporan Kepala Biro PPN Kaltara, saat ini, untuk kondisi kawasan perbatasan, khususnya di Krayan, per 20 Juli 2020, untuk BBM bersubsidi, flight pertama telah didistribusikan sebanyak 4 ton kepada masyarakat Krayan Induk.

Tags :
Kategori :

Terkait