Firminho melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Chelsea. (AP Photo)
Publik sepak bola Inggris akan mengingat bahwa kepastian Liverpool meraih juara Liga Inggris ke-19 mereka adalah berkat Chelsea. Kemenangan The Blues dengan skor 2-1 atas Manchester City pada pekan ke-31 26 Juni lalu. Memastikan Liverpool tak akan terkejar oleh tim mana pun di puncak klasemen.
Saat itu, muncul kelakar bahwa Chelsea telah membantu Liverpool juara. Ya, padahal tanpa kemenangan itu Liverpool tetap akan juara juga.
Sampailah di pekan ke-37. Liverpool dijadwalkan menjamu Chelsea di Anfield. Di kalangan suporter Liga Inggris. Liverpool diprediksi akan mengalah pada Chelsea. Karena tim asuhan Frank Lampard sangat membutuhkan poin guna mengamankan posisi tiga besar.
Di sisi lain, bagi Liverpool laga ini adalah laga kandang terakhir mereka. Tempat dan waktu mereka mendapatkan medali dan trofi juara Premier League musim ini. Meski tanpa kehadiran penonton, klub Kota Pelabuhan itu sudah menyiapkan panggung, kembang api, tata lampu, dan sound yang menggelegar untuk perayaan juara. Liverpool tentu ingin pesta mereka sempurna dengan meraih kemenangan di hari yang sama.
Dan benar saja, Liverpool memilih menyempurnakan pesta mereka. Sembari mengabaikan sang lawan yang sedang tidak aman posisinya di zona Liga Champions.
Naby Keita, Trent Alexander-Arnold, Georginio Wijnaldum, Roberto Firmino dan Alex Oxlade-Chamberlain masing-masing menyumbangkan satu gol dalam kemenangan Liverpool tersebut.
Lima gol itu hanya bisa dibalas tiga kali oleh Chelsea lewat Olivier Giroud, Tammy Abraham dan Christian Pulisic, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Sembari mengangkat trofi Liga Premier pertama mereka, atau ke-19 untuk semua gelar kasta tertinggi Inggris, Liverpool kini mengoleksi 96 poin di puncak klasemen, serta mengganggu peluang Chelsea dalam persaingan empat besar.
Sebab Chelsea tertahan di urutan keempat dengan koleksi 63 poin, setelah disalip oleh Manchester United dalam laga lebih awal.
Setelah saling berusaha membongkar pertahanan masing-masing, Chelsea menciptakan peluang lebih dulu pada menit ke-16 lewat tembakan spekulasi Reece James yang sayangnya masih belum menemui sasaran.
Chelsea memilih bermain dengan pengawalan ketat guna mencegah ada lubang di pertahanan mereka, tetapi upaya itu tak cukup untuk mencegah Liverpool membuka keunggulan pada menit ke-23 lewat gol cantik Keita.
Gol itu berawal dari Willian yang kehilangan kendali bola di dekat kotak penalti Chelsea, yang kemudian bergulir ke hadapan Keita yang memanfaatkan ruang terbuka untuk melepaskan tembakan keras yang hampir tak mungkin diantisipasi kiper Kepa Arrizabalaga.
Willian berusaha membayar kesalahan kecilnya ketika ia bisa merangsek di sisi kanan kotak penalti Liverpool dan melepaskan umpan tarik sayang tak ada rekannya di muka gawang dan kiper Alisson Becker tenang mengamankan bola.
Setelah kebobolan, Chelsea tampak sedikit lebih terbuka di lini belakang dan pada menit ke-38 Alexander-Arnold mengeksekusi tendangan bebas dengan sempurna untuk menggandakan keunggulan Liverpool.