Djoko Dwijatno (ketiga kiri) beserta manajemen PLN menyerahkan sembako di salah satu posko korban banjir di Perumahan Bengkuring, Senin (10/6/2019).
Begitu Air Surut, Listrik Langsung Menyahut
Samarinda, DiswayKaltim - Bencana banjir yang dialami warga kota Samarinda dan sekitarnya sejak beberapa hari lalu, memantik kepedulian PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Samarinda.
Manajemen UP3 Samarinda Senin (10/6/2019) siang menyambangi beberapa titik pengungsian. Memberikan bantuan sembako kepada korban banjir. Antara lain beras, mie instan, sarden, telur, dan minyak goreng serta nasi kotak senilai Rp 30 jutaan.
Mulai pukul 14.00 Wita, PLN UP3 Samarinda bergerak menyambangi Perumahan Bengkuring. Ini titik karena pertama yang kebanjiran. Daerah tersebut paling dekat dari Bendungan Benanga dan paling lama surutnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltimra Djoko Dwijatno mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian PLN kepada masyarakat, dan saat ini juga sedang menggalang dana untuk bantuan selanjutnya.
“Alhamdulillah di beberapa tempat sudah mulai surut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada indikator genangan air mulai surut lantaran mulai berfungsinya gardu-gardu listrik yang berada di sekitar Samarinda dan Tenggarong.
“Indikatornya kita bisa lihat dari 330 gardu yang padam, sampai saat ini sudah menyala sekitar 190-an. Lebih dari setengah. Berarti sudah mulai membaik. Kita berharap nggak ada hujan agar kondisinya tidak tambah buruk,” jelasnya.
Untuk keperluan penerangan di tempat berkumpul para korban banjir, PLN juga telah menyiapkan genset. “Genset itu sebelumnya digunakan untuk pemilu kemarin,” sebutnya.
Menurutnya kondisi di Samarinda masih untung di bandingkan tempat lain, karena perangkat kelistrikan tidak mengalami kerusakan seperti yang terjadi di beberapa tempat, seperti Bontang.
“Yang jelas kita nggak ada kerusakan instalasi, jaringan kami sudah siap dari sisi pembangkit juga cukup, dari sisi jaringan juga tidak ada masalah. Pemadaman ini murni untuk keselamatan,” ungkapnya.
Karena air adalah penghantar listrik yang baik, apabila terjadi banjir dan aliran listrik masih menyala maka aliran listrik dapat dihantarkan melalui air yang kian meninggi sehingga bisa berakibat fatal.
Karenanya PLN memiliki SOP tanggap mematikan listrik saat banjir. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan aliran listrik dipadamkan sementara waktu, agar tidak membahayakan lingkungan sekitar, salah satunya banjir.
Djoko mengimbau kepada warga Kota Tepian untuk tetap bersabar selama air menggenang.
“Pemadaman ini demi keselamatan masyarakat. Mudah-mudahan segera kering. Kami akan langsung dan nggak akan menunda-nunda menyalakannya,” tutup Djoko. (*/dah)