Kuliah di Poltekkes Lebih Menjanjikan, Prospek Kerja Terbuka Lebar

Rabu 22-07-2020,12:59 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Direktur Poltekkes Supriadi (tengah) berpose bersama mahasiswa berprestasi Poltekkes. (istimewa)

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Program Studi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan sudah terbentuk sejak Mei tahun lalu. Jurusan ini mempelajari pendekatan pemecahan masalah kesehatan di masyarakat.

Pembukaan ini berdasarkan SK.MENRISTEKDIKTI Nomor 397/KPT/I/2019, tentang izin Pembukaan Prodi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kaltim. Hal itu dijelaskan Direktur Poltekkes, Supriadi melalui Kajur Promkes Sri Hazanah. Jurusan ini juga mengulas masalah perilaku kesehatan. Baik secara fisik, emosi, sosial, spiritual dan intelektual. “Prospek kerja utamanya di instansi-instansi kesehatan masing-masing daerah,” sebutnya.

Hal ini juga sesuai dengan KEPEMENKES No.1114/MENKES/SK/II/2005 & No 585/MENKES/SK/V/2007. Bahwa setiap rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, dan Dinas Kesehatan harus memiliki ahli promotor. Dalam upaya peningkatan kesehatan baik secara individu dan kelompok masyarakat. Termasuk di lembaga-lembaga non-kesehatan. Seperti lembaga pendidikan, perusahaan baik negeri maupun swasta.

“Promosi kesehatan juga sudah memiliki Standar Profesi Tenaga Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Seperti di KEPEMENKES No. HK.01.07/MENKES/315/2020. Standar profesi kesehatan adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan dan perilaku profesional yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang tenaga promosi kesehatan,” ucapnya.

Peran dan fungsi promotor di instansi atau lembaga-lembaga tersebut dapat menjadi pelopor, penggerak atau inisiator. Terutama menyebarkan atau mempublikasikan masalah-masalah kesehatan masyarakat. Seperti menggali, mengkaji dan menyaring informasi kesehatan langsung dari masyarakat.

“Jurusan Promkes di Poltekkes Kemenkes Kaltim mempunyai visi menjadi program studi vokasi yang unggul dalam bidang Promkes di tempat kerja (occupation health) dan berdaya saing di tingkat Regional Kalimantan 2024,” akunya.

Artinya occupation health (OH) adalah kesehatan kerja terkait sehat fisik, mental, emosional, spiritual, dan sosial lebih menitikberatkan pada kesehatan kerja jangka panjang. OH ini mengidentifikasi bahaya yang berdampak langsung maupun tidak langsung. Seperti tingkat kebisingan, intensitas cahaya, polusi udara, dan gas berbahaya di tempat kerja.

“Pentingnya upaya Promosi Kesehatan di tepat kerja ini semakin dirasakan pada masa new normal akibat pandemi Covid-19. Para pekerja dituntut agar tetap sehat dan produktif dengan menjalankan protokol kesehatan yang ada,” urainya lagi.

Untuk masa kuliah Program Studi D-4 Promkes berlangsung selama 4 tahun dengan gelar Sarjana Terapan Promkes (STr Kes) di bidang Promkes. Pendidikan ini memiliki kurikulum inti 80 persen dan kurikulum institusi sebesar 20 persen juga menghasilkan tenaga kesehatan vokasional yang memuat 40 persen teori dan 60 persen praktik.

Selain itu, lulusan Promkes memiliki payung lindung profesi yaitu: PPPKMI (Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat) yang berdiri pada 14 Februari 1988. Lulusan Prodi Promkes ditargetkan memiliki lima profil lulusan, yaitu sebagai administrator, educator, fasilitator, penggerak, dan advocator. Jadi, berminat kuliah di Poltekkes Kemenkes Kaltim? Prospek kerja juga terbuka lebar. (top/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait