Ancaman Krisis Air Menghantui, Samarinda Rangkul Daerah Lain
Wali Kota Samarinda, Andi Harun.---dok
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kian gencar mendorong kerja sama antar daerah. Bukan basa-basi, ini strategi adaptif Pemkot menghadapi persoalan layanan dasar, utamanya krisis air bersih yang membayangi ibu kota Kalimantan Timur.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan komunikasi intensif telah terjalin antara perusahaan air minum daerahnya dengan dua tetangga, yakni Kota Balikpapan dan Kota Bontang.
Pembicaraan itu, kata Andi, membahas potensi pemanfaatan air baku dari Sungai Mahakam.
"Sekarang kita lagi komunikasi, dua Perumdam ini sudah saling korespondensi, baik Perumdamnya Balikpapan maupun Bontang,” ujar Andi Harun.
Menurut Wali Kota, kebutuhan sumber air baku yang memadai untuk menjawab permasalahan air bersih jangka panjang di Balikpapan maupun Bontang, secara realistis, hanya bisa dipecahkan melalui pemanfaatan Sungai Mahakam.
"Bagi kita ini perlu juga dicatat bahwa kalau Balikpapan maupun Bontang ingin menyelesaikan air bersihnya di masa jangka panjang ke depan, ya alternatif yang paling rasional adalah sumber bahan bakunya dari Sungai Mahakam,” tegasnya.
Dari Studi Kelayakan Hingga Hilangkan Ego Sektoral
Andi Harun, yang merupakan Wali Kota dua periode, menambahkan bahwa komunikasi antar daerah ini telah memasuki fase awal, yakni penyusunan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan proyek.
Setelah studi kelayakan rampung, langkah berikutnya adalah penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara resmi antar daerah terkait.
"Setelah itu nanti baru menuju ke PKS, Perjanjian Kerjasama. Dan dengan senang hati, itu memang yang harus kita kembangkan yakni kerja sama antar daerah,” ujarnya.
Ia menekankan, tak ada satu pun daerah yang bisa menyelesaikan persoalannya secara parsial.
"Karena model manajemen organisasi pemerintahan sekarang tidak ada lagi yang kuat berdiri sendiri. Jadi ke depan kita harus terbuka mengembangkan manajemen kerja sama antar daerah,” tuturnya.
Kerja sama semacam ini, lanjut Andi, harus menjadi instrumen utama untuk memperkuat pelayanan publik di berbagai sektor, termasuk sektor vital seperti pelayanan air bersih.
"Jadi kita sama-sama membuat penguatan pelayanan publik di berbagai sektor, termasuk di dalamnya adalah pelayanan air bersih. Jadi kita harus hilangkan ego sektoral, kemudian ego bahwa kita itu bisa berdiri sendiri,” pungkasnya. (adv/top)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
