Rayakan HUT KAHMI Ke-59, IKN Jadi Simbol Peradaban Baru dan Kehormatan Bagi PPU
Bupati PPU, Mudyat Noor di acara perayaan HUT KAHMI yang ke-59 di kawasan IKN.-ist--
PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, rayakan HUT KAHMI ke-59 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Acara bertajuk “Silaturahmi Regional Majelis Nasional KAHMI se-Kalimantan, NTT, NTB, dan Bali” yang dihelat Sabtu 8 November 2025 mengusung tema sentral “Konsolidasi KAHMI untuk Indonesia Maju”. Menegaskan komitmen alumni HMI itu menjadi bagian dari peradaban baru Indonesia.
Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, yang juga menjabat Ketua KAHMI Kota Samarinda, mengatakan pemilihan IKN sebagai lokasi acara adalah kehormatan besar, mengingat sebagian besar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) berada di wilayah Benuo Taka.
"Selamat datang kepada seluruh peserta dan keluarga besar KAHMI. Kehadiran bapak dan ibu sekalian merupakan kehormatan besar bagi kami, terlebih kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kami yang menjadi bagian dari masa depan Indonesia, yaitu Ibu Kota Nusantara," katanya.
Baca Juga: Permudah Layanan Pasien BPJS, Pemkab PPU Gandeng RS Hermina Nusantara
Lebih dari sekadar ajang temu kangen, Mudyat menegaskan bahwa silaturahmi ini adalah wadah strategis untuk memperkuat solidaritas dan konsolidasi pemikiran, memperkokoh peran KAHMI sebagai kekuatan moral dan intelektual bangsa. Menurutnya, posisi IKN menjadikan acara ini memiliki makna simbolis.
"IKN bukan hanya proyek fisik, tetapi simbol peradaban baru, kota yang mengedepankan keberlanjutan, inklusivitas dan keseimbangan antara kemajuan serta kelestarian alam," ungkapnya.
Baca Juga: Dianggap Mendesak, Dinas Pertanian PPU Minta SPBU Khusus Petani
Dalam kesempatan tersebut, ia secara lugas menyoroti dinamika kewenangan antara Pemerintah Kabupaten PPU dengan Otorita IKN. Meskipun PPU menjadi lokasi utama pembangunan KIPP, banyak kewenangan kini beralih sesuai perundang-undangan, yang memberikan dampak besar bagi masyarakat lokal.
"Kami berharap, dalam pembahasan anggaran mendatang, ada porsi yang juga memperhatikan daerah mitra seperti PPU yang terdampak langsung pembangunan IKN," pintanya.
Dirinya juga menyoroti bahwa pembangunan masih terfokus di wilayah KIPP, sementara masyarakat PPU juga menghadapi dampak dan tantangan besar yang perlu diatasi.
Ia berharap konsolidasi KAHMI di IKN dapat melahirkan rekomendasi, gagasan, dan jejaring kerja sama yang berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah di Kalimantan, NTB, NTT, dan Bali, serta bagi Indonesia secara keseluruhan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
