Bankaltimtara

Kutim Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penduduk Akibat IKN

Kutim Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penduduk Akibat IKN

-Kepala Disdukcapil Kutim, Jumeah. (Sakiya/Disway)-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM -  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk menghadapi potensi lonjakan jumlah penduduk yang diprediksi meningkat seiring pesatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kutim, sebagai salah satu daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan kawasan inti IKN, diproyeksikan menjadi salah satu pusat tujuan perpindahan penduduk baru di Kalimantan Timur, baik untuk kepentingan pekerjaan, investasi, maupun mobilitas sosial.

Kepala Disdukcapil Kutim, Jumeah, menjelaskan bahwa perubahan struktur demografi pada satu dekade mendatang sangat mungkin terjadi, terutama ketika aktivitas ekonomi dan infrastruktur di sekitar IKN semakin berkembang. Menurutnya, dinamika tersebut harus diantisipasi sejak dini agar pelayanan publik tetap berjalan optimal.

“Dalam kurun sepuluh tahun ke depan, potensi pertumbuhan penduduk di Kutim sangat terbuka. Pergerakan ekonomi di wilayah penyangga IKN hampir pasti akan mendorong mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Meski demikian, Jumeah menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan rencana pembangunan fasilitas fisik tambahan seperti kantor pelayanan baru di kecamatan-kecamatan tertentu. Ia menyebut, keputusan tersebut berada di ranah Pemerintah Daerah, terutama terkait pertimbangan anggaran dan prioritas pembangunan.

“Untuk penambahan bangunan fisik, semuanya tetap menyesuaikan kemampuan anggaran daerah. Saat ini, fokus kami masih pada penguatan program-program unggulan Bupati dan Wakil Bupati,” katanya.

Selain itu, Disdukcapil Kutim terus memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi teknis agar layanan administrasi kependudukan dapat menjangkau seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di wilayah yang sulit diakses. Kerja sama tersebut mencakup pemerataan pelayanan, integrasi sistem digital, dan penyusunan skema pelayanan jangka panjang.

Upaya jemput bola melalui pelayanan keliling dan program terstruktur lainnya dinilai menjadi langkah efektif untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi Siap Kawal terus dioptimalkan agar pelayanan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

Menurut Jumeah, tantangan terbesar Kutim terletak pada luasnya wilayah serta sebaran penduduk yang tidak merata, sehingga beberapa kecamatan masih sangat bergantung pada pelayanan langsung dari petugas Disdukcapil. Kondisi ini kerap menjadi hambatan dalam menjamin pemerataan akses dokumen kependudukan.

“Wilayah Kutim yang sangat luas membuat pemerataan pelayanan tidak bisa dilakukan secara instan. Karena itu, inovasi pelayanan, termasuk digitalisasi, menjadi kunci untuk mengatasi kendala tersebut,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa potensi pertumbuhan penduduk akibat pembangunan IKN akan menjadi indikator penting dalam menyusun kebutuhan fasilitas pelayanan baru. Evaluasi secara berkala akan dilakukan untuk memastikan respons cepat terhadap perubahan jumlah penduduk.

Jika dampak pembangunan IKN mulai dirasakan secara signifikan, Disdukcapil Kutim menegaskan siap melakukan penyesuaian baik dari sisi SDM, sarana prasarana, maupun pola pelayanan. Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menjaga kualitas pelayanan administrasi kependudukan di masa transisi perubahan demografi.

“Yang jelas, kami siap mengikuti arah kebijakan nasional terkait IKN. Bila lonjakan penduduk mulai terjadi, pasti akan ada penguatan sarana dan strategi pelayanan di Kutai Timur,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: