Listrik dan Sinyal Jadi PR Wisata Berau, Diskominfo Sebut Terkendala Anggaran
Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi mengaku terkendala anggaran untuk mengatasi kendala jaringan telekomunikasi dan listrik di lokasi pariwisata terpencil.-(Disway Kaltim/ Azwini)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menyoroti kesiapan infrastruktur pendukung sektor pariwisata di Kabupaten Berau, khususnya ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi.
Sorotan tersebut tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kinerja dan Kepatuhan Semester II Tahun Anggaran 2025 yang diserahkan kepada pemerintah daerah.
Melalui pemeriksaan kinerja pada periode Tahun Anggaran 2023 hingga Semester I 2025, BPK menilai penyediaan prasarana umum, fasilitas umum, serta sarana pendukung pada destinasi wisata di Berau masih belum optimal.
Atas temuan tersebut, BPK merekomendasikan agar Bupati Berau menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk berkoordinasi dengan PT PLN dalam penyediaan dan penguatan jaringan listrik di kawasan wisata yang hingga kini belum terlayani listrik maupun sinyal provider.
BACA JUGA: Infrastruktur Pariwisata Berau Disorot BPK Kaltim, Bupati Akui Masih Dibenahi
BACA JUGA: Genjot Promosi Digital, Destinasi Wisata Berau Segera Hadir di Traveloka dan Tiket.com
Menanggapi rekomendasi tersebut, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, mengatakan pihaknya telah melakukan langkah awal melalui koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait.
“Kami sudah melakukan diskusi dan rapat bersama beberapa OPD, termasuk PLN, Dinas Pariwisata, Inspektorat, dan Bapelitbang. Pada prinsipnya PLN mendukung, tetapi memang ada tantangan di lapangan,” ujar Didi, Rabu 24 Desember 2025.
Menurut Didi, hingga saat ini terdapat beberapa destinasi wisata di Berau yang belum sepenuhnya teraliri listrik. Sebagian lokasi, kata dia, berada di wilayah terpencil dan kawasan hutan, sehingga membutuhkan investasi besar untuk pembangunan jaringan baru.
“Untuk penambahan tiang listrik, investasinya cukup mahal, terlebih jika jalurnya masuk kawasan hutan. Dari pihak PLN juga menyampaikan bahwa biaya pembangunan jaringan per kilometer cukup besar, sehingga belum semua lokasi bisa langsung dilayani,” jelasnya.
BACA JUGA: Pulau Kaniungan Dipersiapkan Jadi Destinasi Wisata Premium
Ia menambahkan, pemanfaatan energi surya atau solar cell sempat menjadi salah satu opsi alternatif. Namun, solusi tersebut juga menghadapi kendala, mulai dari tingginya biaya baterai hingga persoalan keamanan karena belum adanya penjagaan di sejumlah lokasi wisata terpencil.
Sebagai tindak lanjut, Diskominfo Berau berencana melakukan pendataan ulang terhadap seluruh destinasi wisata untuk memetakan lokasi yang memungkinkan dialiri listrik dan jaringan internet. Pendataan tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan langkah lanjutan bersama PLN dan Dinas Pariwisata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

