Subsidi Cuma Sampai 2027, Biaya Operasional Bacitra Diperkirakan Rp 24 Miliar Per Tahun

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan mulai menyiapkan langkah menghadapi berakhirnya masa layanan gratis Balikpapan City Trans (Bacitra) pada Juli 2027.

Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, menegaskan pihaknya tengah menyusun rencana induk transportasi, agar proses pengalihan dari Kementerian Perhubungan ke Pemkot Balikpapan berjalan lancar.

"Tantangannya sekarang adalah, apakah ketika layanan gratis ini nanti dilepaskan, Bacitra masih akan menjadi idola masyarakat?" ujar Fadli saat dikonfirmasi, Kamis 9 Oktober 2025.

BACA JUGA:Bikin Betah! Cerita Penumpang yang Setia Naik Bus Bacitra

Ia menilai Bacitra telah mendapat tempat di hati warga, karena menghadirkan transportasi umum yang nyaman, tertib, tepat waktu, dan gratis.

Fadli menyebut kerja sama antara Pemkot Balikpapan dan Kementerian Perhubungan berlangsung sampai Juli 2027.

BACA JUGA:Pemangkasan TKD Tekan APBD Balikpapan, Sejumlah Proyek Strategis Terancam Tertunda

Setelah masa tersebut berakhir, Pemkot diperbolehkan menetapkan tarif. Baik bagi mahasiswa, penyandang disabilitas, pelajar, maupun masyarakat umum.

Ketika subsidi layanan gratis dicabut, tanggung jawab pemeliharaan Bacitra akan beralih sepenuhnya ke Dishub Balikpapan.

Karena itu, pihaknya perlu memastikan kesiapan sumber daya dan anggaran.

“Karena itu, kami akan mempercepat penyusunan rencana induk transportasi agar transisi pengelolaan dapat berjalan tanpa hambatan,” jelasnya.

BACA JUGA:LBB Berduka, Sosok Loyalis Jabal Nur Berpulang

Fadli mengungkapkan, hasil kajian Dishub menunjukkan satu koridor Bacitra membutuhkan biaya operasional sekitar Rp12 miliar per tahun.

Jika dua koridor dijalankan, kebutuhan anggaran menjadi Rp 24 miliar setiap tahun. Hal ini tentu menjadi tantangan. Sebab, kondisi keuangan saat ini sedang naik turun dan tidak pasti.

Sumber: