Punya Nama Besar, Tapi Persiba Masih Sulit Gaet Sponsor
Atmosfer pendukung Persiba saat melakoni laga kandang Liga 3 di Stadion Batakan. -Awal/Disway Kaltim-
BALIKAPAN, NOMORSATUKALTIM - Di balik nama besar Persiba Balikpapan dengan basis suporter yang besar, dan sejarah yang panjang.
Nyatanya, klub berjuluk Beruang Madu itu dalam beberapa tahun terakhir kerap kesulitan menggaet sponsor.
Untuk diketahui, industri sepak bola sangat kompetitif dalam hal menggaet sponsor. Dengan situasi ini, persaingan yang ketat antarklub baik dengan nama besar sekalipun kerap kesulitan mendapatkan penyandang dana.
Adanya sponsor membantu keuangan klub mencari, merekrut pemain dengan atribut yang diinginkan.
Selain itu, sponsor menjaga agar kesehatan keuangan klub tetap stabil untuk mengarungi setiap laga lanjutan dalam kompetisi 1 musim penuh, termasuk gaji pemain dan operasional semusim.
Apalagi sejak 2011, keistimewaan bagi klub yang berasal dari perserikatan hilang. Pendanaan tim tak lagi ditopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu, Gamawan Fauzi melarang APBD digunakan untuk membiayai klub sepak bola profesional.
Klub sepak bola profesional harus berupaya secara mandiri. Selain sponsor, sumber pendanaan tim juga dari penjualan tiket pertandingan, subsidi dari pengelola liga, hak siar hingga merchandise.
Sejak saat itu untuk musim-musim berikutnya mengarungi kompetisi Liga 1, Liga 2 maupun hingga Liga 3, Persiba Balikpapan kerap sulit gaet sponsor. Meski dikompetisi terakhir yakni Liga 3 atau PNM Nusantara musim 2024/2025 berhasil menjalin beberapa kerja sama.
Antara lain yang terpampang di jersei, seperti; Cindara Pratama Group Balikpapan, PTMB, Angel's Wing Indonesia, Bizhub 52X, Raja Lalapan.
Namun, jelang Liga 2 musim 2025/2026, klub yang bermarkas di Stadion Batakan hingga kini belum memiliki sponsor utama, meski begitu, Persiba telah mengamankan tandatangan 19 pemain untuk kompetisi mendatang.
Selepas Syahril, Kerap Berganti Kepengurusan
Sosok Syahril HM Taher salah satu figur penting di balik nama besar Persiba Balikpapan. Pria latar belakang politisi dan pengusaha kontruksi menjadi tokoh penting bagi klub yang pernah dijuluki 'Selicin Minyak' memegang kendali penuh Persiba sebagai Ketua Umum sejak 2004 sampai 2018.
Selama 14 musim memegang Persiba, Syahril mampu membangkitkan animo masyarakat untuk mendukung Beruang Madu. Stadion Parikesit - saat itu selalu dipadati penonton dengan atribut serba biru setiap Persiba melakoni laga tandang.
Membawa Persiba lolos 8 besar Liga Djarum musim 2006. Di bawah kepemimpinannya pula Beruang Madu berhasil berada di peringkat 3 Indonesia Super Liga (ISL) musim 2009/2010. Meski, eranya juga Persiba harus turun kasta ke Liga 2 musim 2016/2017.
Sekira November 2018, Syahril resmi melepas Persiba ke Pemkot Balikpapan. Rahmad Mas'ud - Wakil Wali Kota Balikpapan saat itu, terpanggil untuk menyelematkan Persiba, dirinya tertarik mengelola klub kelahiran 1950 itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
