Bankaltimtara

Ribuan Relawan dan Warga Gelar Upacara Pengibaran Bendera di Simpang Empat Lembuswana

Ribuan Relawan dan Warga Gelar Upacara Pengibaran Bendera di Simpang Empat Lembuswana

Ribuan warga dan relawan memenuhi ruas jalan utama Samarinda memeringati HUT RI ke-80.-Mayang/Disway Kaltim-

"Penghormatan ini sudah kali keenam diselenggarakan. Pertama kali saat pandemi COVID-19, ketika akses ke acara-acara resmi pemerintah sangat terbatas. Dari situlah muncul ide untuk menggelar penghormatan bendera yang bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat," jelas Jokis sapaan akrabnya.

Menurut Jokis, sebanyak 95 satuan relawan ikut serta dalam kegiatan ini.

BACA JUGA:Wali Kota Samarinda Minta Generasi Muda Teruskan Perjuangan Pahlawan Sesuai dengan Bakat

Tak hanya itu, perwakilan dari berbagai organisasi kemasyarakatan, komunitas hobi, serta pengemudi ojek online pun turut ambil bagian.

"Pesertanya terdiri dari relawan Samarinda dan juga warga yang kebetulan melintas. Kehadiran mereka membuktikan bahwa semangat kebangsaan tidak hanya milik institusi, tetapi tumbuh kuat di tengah masyarakat," tambahnya.

Joko juga menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah inklusivitas.

Jika upacara resmi di kantor pemerintahan atau instansi terkadang hanya bisa diikuti oleh kalangan terbatas, maka kegiatan ini justru dirancang agar siapa pun bisa ikut serta tanpa batasan.

"Kami ingin seluruh lapisan masyarakat bisa ikut terlibat. Di jalan ini, semua orang sama—baik relawan, warga biasa, pengemudi ojek, atau pun komunitas lainnya. Inilah esensi dari kemerdekaan," kata Jokis.

Warga yang secara spontan berada di sekitar lokasi pun ikut bergabung dalam penghormatan.

Mereka menyempatkan diri berhenti sejenak dari aktivitasnya untuk berdiri tegak, menyanyikan lagu kebangsaan, dan memberikan penghormatan kepada bendera Merah Putih.

BACA JUGA:HUT ke-80 RI, Gubernur Rudy Mas’ud Tekankan Pentingnya Pendidikan dan Kesejahteraan Menuju Kaltim Emas

"Yang ingin kami tunjukkan adalah bahwa rasa kebangsaan tetap terpatri di masyarakat. Ini bukan tentang seragam, bukan tentang jabatan, tapi tentang hati yang mencintai Indonesia," tutur Jokis.

Kegiatan ini pun berlangsung dengan aman dan tertib berkat dukungan dari pihak kepolisian, dinas perhubungan, serta relawan yang mengatur arus lalu lintas dan keselamatan peserta.

Setelah prosesi penghormatan selesai, jalan dibuka kembali dan masyarakat melanjutkan aktivitas mereka dengan rasa bangga dan haru.

Salah satu warga yang singgah, Dwi, mengatakan bahwa momen ini sangat langka satu tahun sekali yang terjadi. Oleh karena itu, dia bersama temannya ikut ke dalam kerumunan warga untuk membaur.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: