Bankaltimtara

Banjir Terjang SD Negeri 019 Sungai Siring, Lima Ruang Kelas Terendam

 Banjir Terjang SD Negeri 019 Sungai Siring, Lima Ruang Kelas Terendam

SD negeri 19 Samarinda Utara yang berlangganan dilanda banjir saat hujan, Senin, (12/5/2025). -istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Bangunan SDN 019 di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Sungai Siring, kecamatan Samarinda Utara, terendam banjir usai diguyur hujan, Senin (12/5/2025) pagi.

Banjir ini menyebabkan seluruh ruangan di sekolah tersebut terendam dan dipenuhi lumpur tebal. Akibatnya, sejumlah barang-barang berharga seperti komputer di meja kerja guru terancam terendam Banjir.

Beruntung hari ini merupakan hari libur nasional memperingati Waisak. Kegiatan sekolah pun ditiadakan. Meski merupakan hari libur, para guru tetap harus datang untuk membersihkan ruangan-ruangan yang kotor akibat banjir.

Kepala SDN 019 Umi Widayati menyatakan, ketinggian banjir mencapai 60 sentimeter itu merendam lima ruang kelas. Selain itu juga menerjang ruang dewan guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, dan musala.

BACA JUGA:Kesal Jalan Banjir Diterjang Kendaraan Ngebut, Warga Samarinda Hadang Pakai Parang

BACA JUGA:Breaking News! Kota Samarinda Terendam Banjir, Waspada saat Melintasi Titik-titik Ini!

"Biasanya hanya di lapangan, namun kali ini air dan lumpurnya masuk hingga ruang kelas," ujarnya.

Umi menambahkan, buku dan perlengkapan sekolah lainnya terpaksa pula diamankan ke tempat yang lebih tinggi. Sekolah ini sebenarnya sudah memitigasi dampak banjir dengan membangun tembok di depan kelas untuk menghalangi air masuk.

Namun banjir yang acap kali menggenang tinggi ini, adalah banjir kiriman dari dataran tinggi.

"Kami selalu mengantisipasi sebelumnya, namun kali ini cuaca ini kerap tidak menentu," kata Umi. 

Dikatakan Umi, bahwa kejadian ini bukan kali pertama di SDN 019. Tahun lalu, kejadian serupa juga melanda sekolah tersebut. 

BACA JUGA:Pemkot Balikpapan Genjot Serapan Anggaran Lebih Awal, Fokus Infrastruktur dan Pengendalian Banjir

Penyebab utama banjir adalah hujan deras serta posisi sekolah yang berada di dataran rendah dan di cekungan perbukitan.

Perbukitan itu, diketahui kini telah gundul akibat pematangan lahan untuk perumahan dan tambang batu bara. Walhasil, penyerapan air pun tidak berfungsi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: