Bankaltimtara

Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026 di Samarinda Meningkat

Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026 di Samarinda Meningkat

Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim Muhammad Jasniansyah .-salsabila/disway-

“Kalau sekolah negeri daya tampungnya penuh, ya pilihan selanjutnya harus ke sekolah swasta. Misi pemerintah jelas, tidak boleh ada anak-anak yang putus sekolah, apalagi jenjang SMA kan pendidikan GratisPol,” jelas Rozak.

Daya tampung SMA negeri, SMA swasta, dan SMK di Samarinda sebenarnya cukup. Kendati demikian, Rozak mengakui adanya kendala utama yaitu keinginan siswa dan orang tua yang cenderung memilih sekolah tertentu saja.

“Ini sering menjadi persoalan kita, masyarakat atau anak-anak justru ingin sekolah di tempat tertentu saja. Padahal masih banyak pilihan sekolah lainnya,” tekannya.

Selain daya tampung, Rozak juga menyoroti masalah kekurangan tenaga pengajar yang ada di beberapa sekolah. Menurutnya, jumlah siswa dalam kelas sudah terpenuhi, namun disaat gurunya kurang, maka itu akan menjadi persoalan.

"Sekolah sudah menghitung berapa siswa yang akan masuk dan berapa kebutuhan guru yang ada saat ini,"

"Kami punya data mengenai kekurangan guru di setiap sekolah. Tapi, harus ada regulasi untuk memenuhi kebutuhan guru," tandasnya.

BACA JUGA:Sembunyikan Sabu di Kabin Kepergok Tim Patroli Polresta Samarinda, 3 Sopir Truk BBM Ditangkap

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, H Baba membenarkan, daya tampung sekolah di Samarinda sebenarnya cukup untuk menampung lulusan SMP yang ada. Meski begitu, terdapat permasalahan utama dalam SPMB yakni persebaran siswa yang tidak merata.

Menurut politikus senior PDI P itu, banyak siswa di  Samarinda yang lebih memilih sekolah favorit di luar kelurahannya. Hal tersebut mengakibatkan beberapa sekolah yang ada justru mengalami kekurangan siswa.

“Misalnya, ada anak yang tinggal di kelurahan A dan ada sekolah di sana, tapi maunya malah masuk ke sekolah di Kelurahan B yang dianggap lebih favorit. Akibatnya, ada sekolah yang minus, ada sekolah yang over. Ini harus dicari solusinya" tutup H Baba.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: