Bankaltimtara

Koperasi Merah Putih seolah Dipaksakan

Pendirian Koperasi Merah Putih yang serentak dan bersifat top down di sekitar 80 ribu desa di seluruh Indonesia terkesan dipaksakan. Implementasinya di beberapa desa terkesan kurang matang. Tanpa Pilot project atau percontohan model bisnis seperti apa yang dapat berkelanjutan. Dengan sifatnya yang serentak dan menyedot anggaran besar, Koperasi Merah Putih dikhawatirkan hanya bernasib sama dengan pendahulunya; KUD (Koperasi Unit Desa) yang dulu dijalankan di zaman orde baru. Nasib KUD sekarang juga tidak berjalan baik dan dianggap tidak dapat mengikuti zaman. Apa koperasi merah putih akan bernasib sama? Atau ini memang hanya proyek politik belaka?