Perubahan Sikap Membentuk Smart ASN

Perubahan Sikap Membentuk Smart ASN

GUBERNUR Kaltara Dr H Irianto Lambrie membuka PKA di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara Angkatan I kelas Kabupaten Malinau Tahun 2020, kemarin (14/7).

Tanjung Selor, Disway – Aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Yakni adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi.

Selain itu, peningkatan keahlian, baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, terwujudnya perubahan sikap atau attitude. Ini bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di Kalimantan Utara.

Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi, dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

“Perubahan sikap adalah hal terpenting untuk membentuk Smart ASN. Sebab, tidak akan berguna pengetahuan maupun keahlian, apabila tidak disertai dengan sikap pribadi yang baik atau kuat,” kata Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie, ketika membuka pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) angkatan I kelas Kabupaten Malinau, Selasa (14/7).

Gubernur juga mengatakan, selayaknya setiap diklat yang disertai ASN, mampu mengubah sikap seseorang menjadi lebih positif, juga pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

“Memang, perubahan sikap ini tak bisa dilakukan dalam waktu pendek. Namun, butuh waktu yang relatif panjang, dan harus berkesinambungan. Untuk itu, adalah penting untuk meluruskan niat dalam melakukan segala hal, termasuk mengikuti diklat,” ujarnya.

Perubahan sikap pribadi ini, tantangannya cukup berat. Bahkan, tak jarang orang di sekitar sulit menerimanya. “Tapi, jangan mundur, luruskan niat.

Bagi ASN, perubahan sikap ini akan mampu membentuk seorang aparatur yang bertindak bersih dan berwibawa. Terpenting, jangan hanya mengucapkan semua itu, namun harus dilakukan,” pesan Gubernur.

Tak itu saja, seorang ASN juga harus memiliki pengalaman. Menurut Gubernur, pengalaman penting bagi ASN untuk mengelola pekerjaan, atau tanggung jawab yang dibebankan. Pengalaman akan membentuk seorang dengan leadership yang mapan.

“Leadership dan pengalaman ASN, akan menentukan 60 persen keberhasilan pemerintahan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Irianto berharap diklat mampu membangun inovasi dan kreativitas aparatur negara. “Kaltara sendiri cukup berhasil membangun dan menciptakan inovasi. Ini dibuktikan dengan dua kali masuk dalam KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik).

Pertama, pada 2019, lewat Sipelandukilat, dan berhasil menjadi TOP 45 KIPP. Lalu, tahun ini, lewat LANTERA-KU yang sudah masuk tahapan penilaian TOP 45 KIPP,” papar Irianto.

Gubernur juga mengingatkan agar ASN yang mengikuti diklat apa pun, harus mampu membentuk karakter pribadi yang lebih baik.

“Berdasarkan hasil survei Bank Dunia selama 10 tahun, 80 persen keberhasilan seorang, bangsa atau masyarakat ditentukan oleh karakternya. Lainnya tingkat pendidikan, keturunan, dan lainnya itu sekitar 20 persen,” ungkapnya.

“Disamping itu, pengembangan karakter juga berkaitan dengan pengembangan SDM. Sesuai hasil penelitian Bank Dunia, membangun kreativitas dan inovasi, akan menentukan 40 persen keberhasilan pengembangan SDM. 30 persen lainnya ditopang networking atau jejaring, lalu teknologi 20 persen, dan sumber daya alam 10 persen,” tambah Gubernur. HUMAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: