Diduga Polisi

Diduga Polisi

“Mau tidak mau seperti itu. Tapi kalau itu benar,” sebutnya.

Tak hanya itu, dengan adanya penambahan kasus yang cukup signifikan seperti sekarang, Iswahyudi mengunggkapkan bahwa ada kemungkinan RS Darurat COVID-19 akan kembali dibuka. Padahal baru saja resmi ditutup.

“Bisa saja dibuka kembali,” ujarnya.

Iswahyudi berkeyakinan bahwa dari anggota keluarga tersebut, ada yang baru saja datang dari luar daerah.“Saya rasa dari mereka ada yang baru pulang kembali ke Berau,” katanya.

Dengan adanya transmisi lokal, maka dipastikan ada klaster baru. Namun pihaknya belum tahu, apa bahasa yang tepat untuk klaster tersebut.“Saya masih bingung untuk ini,” pungkasnya.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo, Ketika dikonfirmasi, terkait dugaan anggotanya yang positif COVID-19, tidak merespons hingga berita ini diterbitkan. Pesan singkat via WhatsApp yang dikirimkan hanya dibaca.

Diberitakan sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merilis kasus terkonfirmasi positif COVID-19, Selasa (7/7). Diduga, ada Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menularkan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Berau, Iswahyudi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sampel atau swab test yang dilakukan di RSUD dr Abdul Rivai 6 Juli, pihaknya mendapatkan hasil positif COVID-19, terhadap pria berinisial JS (49), warga kelurahan Bedungun, dan selanjutnya disebut Berau-45.

Yang mengejutkan, berdasarkan penelusuran, pria tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terpapar, atau bahkan kontak erat dengan pasien positif.

Diungkapkan Iswahyudi, Berau-45 ini, memiliki gejala pneumonia yang cukup berat saat melakukan pemeriksaan karena sakit. Sehingga dilakukan foto rontgen, dan hasilnya pun cukup buruk, diputuskan untuk dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai, dilakukan swab.

“Kami belum tahu, apakah paru-parunya itu terpapar oleh COVID-19 atau karena hal lain. Bisa saja karena rokok. Tapi kami belum dapat informasi yang bersangkutan seorang perokok atau bukan,” jelasnya kepada Disway Berau, Selasa (7/7).

Iswahyudi menduga, bahwa virus itu dibawa oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masuk ke Bumi Batiwakkal hanya bermodalkan surat keterangan kesehatan dan Rapid Diagnostic Test (RDT) non-reaktif.

“Hingga saat ini, yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan dari luar daerah. Berarti ada kemungkinan virus itu masuk ke Berau dibawa oleh OTG,” bebernya.

Jangan Tutup-Tutupi Informasi
Penambahan tiga kasus positif dari transmisi lokal di Bumi Batiwakkal, Rabu (8/7), menarik perhatian Ketua Komisi I DPRD Berau Feri Kombong.

Dia mengatakan, tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kian berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: