Melemah Terbatas, Terpengaruh Laporan Keuangan Emiten
Djie Hadi Kusumo - Professional Trader
Kondisi pasar minggu ini akan bergerak melemah terbatas. Hal ini dipengaruhi rilis Laporan Keuangan (LK) Kuartal II/2020 emiten. Biasanya akan dimulai dari emiten perbankan.
Selain sentiment itu, indeks juga terpengaruh keputusan Bersama pemerintah dan DPR yang segera menerbitkan aturan, bank sentral, BI, membeli surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.
Dimana dari skema yang beredar ada 2 pilihan:
Skema pertama, BI akan menanggung hingga 100% beban bunga dari dana yang digunakan untuk program pemerintah yang dianggap sebagai kepentingan publik. Secara efektif skema ini berarti BI akan membeli obligasi tanpa kupon.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengidentifikasi program-program yang akan dibiayai dari penerbitan obligasi itu, antara lain adalah program kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan untuk anggaran daerah. Total nilainya diperkirakan berjumlah sekitar Rp 397 triliun.
Skema kedua, Menkeu menargetkan dunia usaha. BI dapat membeli obligasi dengan kupon serendah satu poin persentase di bawah suku bunga acuan, untuk membantu program dana senilai Rp505 triliun. Sedangkan Suku bunga acuan pembelian kembali 7-hari BI rate saat ini adalah 4,25%.
Investor juga perlu memerhatikan dalampak bursa global. Khususnya pergerakan market di US, karena stimulus The Fed ke market, mulai sedikit berkurang. Sudah tidak agresif seperti pada Maret hingga Mei.
Rekomendasi saya, fokus minggu ini adalah buy on weakness terhadap emiten-emiten yang secara jangka panjang selalu bisa memberikan kinerja keuangan yang baik. Seperti, BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, GGRM, UNVR, ICBP, dan TLKM.
IHSG akan bergerak dalam range 4.750 – 5.140. (fey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: