Bahu dan Lutut Cedera, Dessy Patahkan Mitos Atlet Terjun Payung

Bahu dan Lutut Cedera, Dessy Patahkan Mitos Atlet Terjun Payung

Dessy Alvionita, atlet terjun payung pertama di Kaltim. (Michael/disway)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Olahraga terjun payung biasanya identik oleh kaum adam. Sersan Satu (Sertu) Dessy Alvionita, salah satu anggota pasukan Elit Kopassus, dari Kutai Barat (Kubar) membantah mitos itu.

Perempuan kelahiran Muara Nyehing, 6 Maret 1992 ini menjadi atlet terjun payung perempuan pertama di Benua Etam.

Tidak mudah untuk bisa menjadi atlet terjun payung seperti saat ini. Bahkan, tidak terpikir dalam benaknya akan mengikuti olahraga tersebut. Semasa SMA, perempuan asli suku Dayak ini sebenarnya aktif dalam olahraga bela diri.

Semua berawal dari ajakan salah satu personel TNI yang bertugas di Koramil di desa tempat tinggalnya, untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi penerimaan TNI.

Akhirnya, Dessy memutuskan untuk mendaftar dan dia lulus. Hingga selesai pendidikan dia mendapat tawaran menjadi personel pasukan Elit Kopassus.

“Saya ditawarkan sama salah satu anggota koramil yang saat itu tugas di sekolah saya. Ya, Saya putuskan untuk mendaftarkan diri. Saya ngajak teman-teman saya yang lain.

Tapi, hanya saya yang lulus. Awal saya sampai ditempat Pendidikan, baru datang saja saya rasanya mau pulang. Tapi saya liat yang ngantar saya sudah pulang. Yaudah saya pasrah saja,” katanya kepada awak media, Kamis (8/8/2019).

Di korps baret Merah ini, dia memulai karirnya menjadi atlet terjun payung. Namun, perjalanannya tidak seindah karirnya sekarang. Proses latihan berat dilaluinya.

Bahkan, sepanjang dia berlatih, perempuan berambut hitam itu mengaku pernah mengalami cedera di bagian lutut dan bahu.

“Namanya cedera, pasti pernah. Bahu saya pernah lepas dan lutut saya bengkok. Tapi Karena kecintaan saya kepada terjun payung, saya tidak mau nyerah. Saya tetap latihan. Dari kondisi itu, saya istirahat tiga hari lalu lanjut terjun payung lagi,” ungkapnya.

Saat ini dia mengaku sudah 1.285 kali melakukan terjun payung. Berbagai kejuaraan terjun payung telah dia ikuti, bahkan piagam emas, sudah sering dibawa pulang.

Yang membuatnya semakin bangga selain menjadi atlet, dirinya sudah mendapat lisensi untuk menjadi pelatih terjun payung.  (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: