Ada Uang Rakyat, Tarif Tol Balsam Harus Lebih Murah

Ada Uang Rakyat, Tarif Tol Balsam Harus Lebih Murah

Pemerhati transportasi logistik, Bambang Haryo Soekartono menilai tarif Jalan Tol Balikpapan – Samarinda seharusnya bisa lebih murah. Mantan Anggota DPR RI ini beralasan ada uang rakyat untuk membangun jalan berbayar itu. Uang rakyat itu ada dalam komponen anggaran APBD dan APBN yang dipakai untuk membangun Seksi I dan Seksi V.

“Dari total Rp 12 triliun biaya pembangunan jalan tol tersebut, 30 persennya menggunakan anggaran APBD dan APBN. Karena itu seharusnya (tarif) lebih murah dibanding tol yang dibangun swasta murni,” kata Bambang Haryo, Rabu (17/6).

Terlebih lagi, tol pertama di Kalimantan itu dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Orientasinya harus sosial, jangan profit oriented,” tekannya.  Bambang Haryo Soekartono mengatakan pembangunan infrastruktur dibangun dengan konsep yang memberikan efek domino pada perekonomian suatu daerah. Dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kalau tarifnya murah, bisa digunakan angkutan logistik dan transportasi umum,” tandasnya. Bahkan roda ekonomi akan bergerak dengan cepat.

Apalagi ditengah kondisi COVID-19 ini sejumlah sektor usaha juga terpukul karena terkena dampak pandemi. Karena itu Bambang berharap, tarif yang diberlakukan pemerintah dapat terjangkau oleh masyarakat untuk menggerakan perekonomian. 

Namun, apabila tarif dibandrol mahal maka secara otomatis mengurangi animo pengguna jasa. “Kalau pun ada, mahalnya tarif yang dibayarkan sudah pasti dibebankan ke konsumen. Ujung-ujungnya, harga-harga akan melejit,” imbuh Bambang Haryo Soekartono.

Terpisah Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan, Faisal Tola juga mengharapkan agar tarif tol yang diberlakukan kini dapat diturunkan. “Kami sebagai pengguna jasa yang bergerak di logsitik harapannya bisa turun. Tapi karena sudah menjadi keputusan pemerintah maka kami ikuti dulu kebijakannya,” katanya.

Jalan tol tersebut menjadi alternatif para pengguna kendaraan. “Kalau tidak ingin menambah biaya operasional jalan tol menjadi alternatif. Pengguna truk ada juga menggunakan jalan yang lama,” tambahnya. 

Sejak diputuskan tarif tol Balikpapan – Samarinda pada 29 Mei 2020 lalu, berbagai kalangan menyoroti penerapan tersebut. Karena, beberapa pihak menilai tarif yang ditetapkan cukup mahal.

Penetapan tarif Tol Balsam pada Seksi II, III, dan IV (Samboja - Simpang Mahkota 2) tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 534/KPTS/M/2020.

Besaran tarif tol Balsam yang berlaku untuk golongan 1 (umum) seperti sedan, jip, pikap, bus adalah Rp1.200 per kilometer atau sebesar Rp 83.500 dengan jarak 65 kilometer.Sementara tarif terjauh kendaraan golongan IV dan V, yakni truk dengan masing-masing 4 dan 5 gandar atau lebih, sebesar Rp 167.500. (fey/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: