Pilkada Kukar, Menanti Rekomendasi Parpol

Dari pernjaringan tersebut, tercatat sejumlah nama yang daftar. Yakni Saifuddin Marzuki, Abu Ali, Salehuddin, Novita Ikasari, Setia Budi dan Rudiansyah. Keenam nama tersebut telah diserahkan ke DPD Partai Golkar Kaltim. Selanjutnya akan dilakukan survei elektabilitas keenam bakal calon tersebut untuk menemani Rasid bertarung di Pilkada Kukar 2020.

Namun, kepada Disway Kaltim, Rasid masih belum mau terlalu yakin. Ia masih menyerahkan keputusan rekomendasi Golkar kepada DPD I Kaltim. "Masih menunggu hasil survei," ujar Rasid, singkat.

*****

Ketua DPD Golkar Kaltim Rudi Mas'ud ketika dihubungi kemarin juga belum bisa memastikan. Siapa yang bakal direkomendasikan. "Sampai detik ini, kader-kader kami tetap masih bekerja secara politik," katanya, tentang beberapa kader Golkar yang berencana maju di Pilkada Kukar nanti.

Rudi menyebutkan beberapa nama. Kandidat yang berpotensi mendapat rekomendasi dari Golkar. Antara lain, Sarkowi, M Syahrun—yang  akrab disapa Haji Alung, Rendi Solihin, Abdul Rasid dan Awang Yacoub Luthman (AYL).

"Semuanya berpotensi. Pak Rasid, ketua DPRD merangkap ketua DPD Golkar di sana (Kukar). Pak Sarkowi, Haji Alung, anggota DPRD Kaltim, dapilnya Kukar. Semua kader terbaik kita. Pak AYL juga, Pak Rendi. Kalau saudara Hasanuddin, saya pastikan dia tidak akan maju," bebernya, saat diwawancarai  Disway Kaltim, Minggu (14/6).

Sampai saat ini, Golkar belum memutuskan siapa yang akan dipilih. Penentuan rekomendasi setelah hasil survei dilakukan  terhadap nama-nama itu.

"Survei akan dilaksanakan bulan ini. Akhir Juni. Setelah itu, hasil survei akan menentukan siapa yang akan membawa (rekomendasi) Partai Golkar. Sekali lagi, kita tunggu hasil surveinya," kata Rudi, yang juga anggota Komisi VII DPR RI itu.

Survei akan berlangsung selama dua pekan. Dengan menggunakan lembaga survei dari Jakarta. Namanya, Polmark Indonesia. " Setelah itu bisa ditentukan sikap Golkar," pungkasnya. (mrf/sah/dah)

Sumber: